Wah, Kelompok Katolik ini Merasa Terpinggirkan Karena Paus Fransiskus
Sumber: AP

Internasional / 18 March 2016

Kalangan Sendiri

Wah, Kelompok Katolik ini Merasa Terpinggirkan Karena Paus Fransiskus

daniel.tanamal Official Writer
3585

Dibalik kepopuleran Paus Fransiskus di mata internasional yang dipuji melakukan serangkaian kebijakan yang populis dan humanis, ternyata ada sebuah kelompok didalam tubuh umat Katolik yang merasa terpinggirkan oleh kepemimpinannya saat ini. Mereka adalah kaum konservatif Katolik.

Kelompok ini khawatir di balik penampilan yang lembut itu ada reformis berbahaya yang melemahkan ajaran Katolik terkait isu-isu moral seperti homoseksualitas dan perceraian, sambil fokus pada masalah-masalah sosial seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan ekonomi. Bahkan mereka khawatir bahwa perkataan dan perbuatan Paus dapat memecah Gereja beranggotakan 1,2 miliar orang tersebut.

Perbincangan di blog-blog konservatif rutin menuduh Paus asal Argentina itu menyebarkan kebingungan doktrin dan mengisolasi mereka yang menganggap diri sebagai penjaga iman. Sejumlah orang konservatif tersengat membaca berita mengenai komentar Paus dalam konferensi pers pada penerbangan pulang dari Meksiko. Ia mengkritik kandidat calon presiden Partai Republik Donald Trump atas sikapnya soal imigrasi, dan mengeluarkan komentar yang diinterpretasikan sebagai pelicin jalan penggunaan kontrasepsi untuk menghentikan penyebaran virus Zika.

Pernyataan-pernyataan terbaru dalam serangkaian komentar tanpa skrip itu telah membuat banyak konservatif rindu hari-hari bersama dua pendahulu Paus Fransiskus, Benediktus dan Yohannes Paulus, yang secara rutin mengecam kontrasepsi, homoseksualitas dan aborsi. Paus Fransiskus pertama kali mengejutkan para konservatif tak lama setelah pemilihannya pada 13 Maret 2013, ketika mengatakan “Siapa saya sehingga boleh menghakimi?” terkait kelompok homoseksual Katolik yang setidaknya mencoba hidup dalam aturan Gereja yang mengatakan mereka harus dimurnikan.

Komentar yang menghebohkan lain adalah ketika ia mengubah aturan Gereja untuk mengizinkan perempuan ambil bagian dalam layanan Lenten yang biasanya dilakukan oleh pria, menghapus kampanye untuk mengkonversi Yahudi dan menyetujui “doa umum” dengan Gereja Lutheran dalam perayaan bersama tahun depan untuk 500 tahun dimulainya Reformasi Protestan. 

Paus Fransiskus dijadwalkan mengeluarkan dokumen yang disebut Apostolic Exhortation (Nasihat Apostolik) setelah debat dua tahun dan dua pertemuan besar para uskup untuk membahas keluarga – cara Vatikan untuk mengacu pada kebijakan-kebijakan menyangkut seks.

Hal ini mengerucut pada satu masalah ‘panas’, yaitu apakah pemeluk Katolik yang bercerai kemudian menikah lagi di luar Gereja dapat menerima komuni dalam Misa. Para konservatif mengatakan perubahan apa pun akan meremehkan prinsip pernikahan yang tidak boleh terceraikan yang ditetapkan Yesus.


Sumber : VOA
Halaman :
1

Ikuti Kami