Robert dan Rebecca Duvall: Dimenangkan Atas Cobaan dalam Pernikahan
Sumber: Cbn.com

Marriage / 16 March 2016

Kalangan Sendiri

Robert dan Rebecca Duvall: Dimenangkan Atas Cobaan dalam Pernikahan

Lori Official Writer
5269

Masih sangat kental dibenak seorang Rebecca Duvall saat dia dan suaminya Robert Duvall merasakan kebahagiaan satu sama lain di hari pernikahan mereka pada tahun 2001 silam. “Kami saling menatap dalam segala hal. Ini adalah hubungan terbaik kami. Kami seperti pasangan terbaik bagi satu sama lain,” ucap Rebecca.

Baik Rebecca dan Robert sebelumnya memang sudah pernah menikah. Tetapi mereka percaya bahwa cinta di antara mereka akan menjadi cinta yang abadi. “Aku suka karena dia sangat mandiri. Aku benar-benar menghargai fakta bahwa dia telah membesarkan dua anak perempuannya sendirian. Hal itu benar-benar membuatku tertarik. Saat kami pertama kali berjumpa aku sampaikan bahwa dia adalah malaikatku,” tutur Robert mengenang masa-masa pertemuannya dengan Rebecca.

Lima tahun setelah pasangan ini menikah, mereka harus menghadapi hubungan yang hambar. Mereka juga dikaruniai tiga anak, pertanda bahwa tanggung jawab dan tuntutan mereka baik di tempat kerja dan keluarga semakin besar.  Hal itu pula yang membuat Rebecca merasa telah kehilangan sesuatu dalam hubungan mereka.

“Aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam hubungan kami. Aku merasa ada sesuatu yang membuat kami terpisah. Sesuatu yang tidak benar. Tapi aku memilih untuk mengabaikannya,” terang Rebecca.

Dan, ternyata Robert mulai berselingkuh dengan rekan kerjanya. Rebecca mulai curiga setelah membaca beberapa pesan di ponsel suaminya. “Aku merasa dikhianati karena banyak kata-kata yang aku baca dalam pesan itu persis seperti pesan yang diucapkannya kepadaku. Hatiku pun hancur”.

Setelah kedapatan berselingkuh, Robert pun mengakhiri hubungan yang telah dijalaninya selama empat bulan itu. Meski demikian, kehancuran dalam rumah tangga tetap saja semakin membesar. “Aku emrasa malu. Aku terluka karena aku telah menyakitinya. Ada beberapa aku mencoba untuk mengatakannya. Aku tidak pernah berpikir untuk bercerai. Aku tidak ingin kehilangan keluargaku,” ucap Robert.

Rebecca yang saat itu baru menjadi seorang Kristen pun mulai memahami apa yang haris dia lakukan di tengah keretakan rumah tangganya. Dia meminta arahan dari seorang konselor Kristen. “Dia berkata, ‘Ini adalah pilihan Anda. Anda bisa memilih antara menyerah atau berjuang untuk pernikahan Anda,’ Aku tahu benar kalau aku memang perlu bertahan dan berjuang,” terangnya.

Pasangan ini akhirnya mengikuti konseling pernikahan dan mengalami pemulihan secara perlahan-lahan. Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama sejak Robert menderita serangan jantung. Selama beberapa tahun kemudian, Robert tak lagi mampu berbuat apa-apa selain hanya terbaring lemah dan bergantung sepenuhnya kepada Rebecca. “Pada titik itu, aku mulai menunjukkan bahwa aku benar-benar belum memaafkannya. Aku tidak menjadi istri yang penuh kasih. Dibenakku, aku berpikir ‘dia tidak pantas mendapat kasih sayang dariku selayaknya seperti apa yang dilakukan seorang istri”.

Enam tahun berlalu, kondisi Robert semakin memburuk. Dia bahkan didiagnosa mengalami gagal ginjal. Dia meminta Rebecca untuk menjalani tes apakah bisa menjadi donor. Saat Rebecca mengaku keberatan dengan permintaan tersebut karena dia tak ingin mengalami rasa sakit demi orang yang pernah menyakitinya.

Beberapa bulan berlalu, Robert pun belum mendapatkan pendonor ginjal untuk dirinya. Rebecca mulai menyadari apa yang seharusnya dilakukan. “Tidak memaafkan dia telah menghentikanku untuk menunjukkan kasih sejati Tuhan yang telah diberikannya kepada kita. Aku meminta Tuhan agar aku diberikan hati untuk suamiku, untuk menolongku mencintai dan kata-kata dan tindakanku bisa menunjukkan isi hatiku,” tuturnya.

Rebecca seperti menghadapi penghukuman dari Tuhan. Kesetiaannya sebagai seorang istri diuji dengan menyetujui tes kesehatan. “Beberapa minggu kemudian, aku menerima telepon dari orang yang sedang menangani uji tes darahku. Dia bilang, “Tidak hanya cocok, tetapi ketika kami menempatkan tipe darah bersama-sama biasanya darah yang satu akan mendominasi yang lain, tetapi darah kalian begitu harmonis’,” ucapnya.

Operasi Robert sukses dan dia bisa lagi kembali menikmati hidup seperti layaknya. Lewat pengampunan yang ditunjukkan sang istri, Robert pun mulai rindu mengenal Tuhan lebih dalam dan mau mendedikasikan hidupnya kepada Yesus. “Aku ingin mengejar Tuhan dengan gairah. Aku ingin menjadi orang yang berintegritas,” terangnya.

Sementara Rebecca mengaku telah mengampuni Robert dengan hati yang penuh ketulusan. Dan saat ini dia merasakan Tuhan bekerja memulihkan hubungan mereka. “Aku merasa Tuhan sepertinya punya tujuan dalam hidupku. Dia memulihkan pernikahan kami dan pada saat yang sama dia memulihakn suamiku. Rasanya seperti kembali ke awal. Dia membawa kami melalui lembah, tetapi akhirnya begitu indah,” ucap Rebecca.    

Saat ini Rebecca dipercayakan menjadi seorang pendeta untuk penegakan hukum dan dia juga menjadi penasihat pasangan menikah. Ia juga membagi kisah ini dalam bukunya berjudul ‘In Way’.Pasangan ini mengatakan kehidupan pernikahan mereka semakin kuat karena ada Tuhan di dalamnya.

Sumber : CBN/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami