Sukses Dalam Buta Warna
Sumber: commons.wikimedia.org

Kata Alkitab / 8 March 2016

Kalangan Sendiri

Sukses Dalam Buta Warna

Mega Permata Official Writer
3802

John Dalton adalah seorang ilmuwan Inggris yang menemukan berat atom. Ia dilahirkan tahun 1766 di desa Eaglesfield di Inggris Utara. Latar belakang pendidikannya tidaklah membanggakan, bahka bisa dibilang mengecewakan karena pendidikan formalnya berakhir kala umurnya baru 7 tahun. Selanjutnya hampir sepenuhnya dia belajar sendiri. Apa yang membuatnya berhasil? Ternyata John Dalton menderita sejenis penyakit buta warna. Keadaannya yang seperti itu tidak menjadikannya patah semangat. Justru keadaan itulah membuat dia bertambah semangat untuk mempelajari hal-hal yang menjadi rasa ingin tahunya. 

Dia berusaha mempelajari masalah buta warna dan dia terbitkan kertas kerja ilmiah tentang buta warna, suatu topik yang pertama kali ditulis orang. Semangat ini pula menjadikannya berhasil merumuskan teori atom dan menyiapkan daftar berat atom pada 1804. Buku utamanya yang berjudul “A New System Chemical Philosophy”, baru terbit pada tahun 1804. Buku inilah yang membuat namanya masyur. John Dalton menjadi guru pribadi hampir sepanjang hidupnya. Sejarah mencatat dengan tinta emas, “John Dalton, seorang yang menderita penyakit buta warna adalah penemu berat atom”. 

Apa yang membuat John Dalton sukses dalam hidupnya? Dia tidak melihat kekurangan yang ia miliki sebagai benteng yang menghalangi jalan hidupnya. Dia melihat itu sebagai batu loncatan yang akan membawanya ketingkat yang lebih tinggi. Perhatikan juga kehidupan Paulus. Secara fisik banyak kelemahan, bahkan “duri dalam dagingnya” tidak pernah sembuh. Tetapi, dia adalah orang sukses. Dia dipakai Tuhan untuk menuliskan Firman-Nya dan mendirikan banyak gereja. Mengapa Paulus berhasil? Salah satu kuncinya adalah karena dia tidak terhalang oleh kelemahannya. Bahkan dia bangga terhadap kelemahannya, seperti ditulis dalam 2 Korintus 11:30, “Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.” Paulus tahu bahwa didalam kelemahan ia menjadi kuat oleh karena Tuhan. Itulah sebabnya ia bersyukur kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan. Ini pula yang dilakukan Daud sebagai orang lemah saat menghadapi tantangan besar.  

Seringkali yang membuat kita gagal adalah karena kita melihat kekurangan kita sebagai penghalang utama. Seakan-akan kekurangan itu adalah beban yang menghalangi langkah kita untuk maju. Itu pikiran yang keliru. Kita harus sadar bahwa setiap orang punya kekurangan, tetapi bedanya antara yang satu dengan yang lain adalah penanganan terhadap kekurangan orang itu. Orang yang menghadapi kekurangannya dengan pesimis, akan gagal dalam hidupnya. Tetapi, orang yang menghadapi kekurangannya dengan optimis akan lebih banyak membawa hasil. Oleh sebab itu marilah kita menerima segala kekurangan kita dan menjadikannya pemacu semangat juang kita dalam hidup ini dan nantikanlah saat-saat keberhasilan itu.

Sumber : Airhidup.com/Jawaban.com/MegaPermata
Halaman :
1

Ikuti Kami