Banyak Tahanan Kristen di Iran Pindah Agama Karena Siksaan
Sumber: www.nationalreview.com

Internasional / 7 March 2016

Kalangan Sendiri

Banyak Tahanan Kristen di Iran Pindah Agama Karena Siksaan

daniel.tanamal Official Writer
5605

Pendeta Saeed Abedini yang pernah ditahan di penjara Iran selama tiga setengah tahun karena iman Kristennya, bercerita bahwa dirinya menyaksikan beberapa tahanan Kristen pindah ke agama lain agar hidup mereka di penjara lebih baik, sementara yang lain menolak untuk pindah agama dan tetap setia kepada Kristus.

? ?Saya melihat begitu banyak tahanan politik dan agama yang tetap memiliki iman yang sangat kuat dalan pikiran dan tindakan mereka. Mereka tetap akan tidak menyangkal iman dan terus melakukan penginjilan didalam penjara. Namun saya juga melihat bahwa dari antara mereka ada yang akhirnya melemah dalam iman karena situasi dan kondisi yang sulit di penjara seperti penyiksaan. Saya mendengar salah satunya berdoa dalam agama lain agar hidup mereka menjadi mudah di penjara. Beberapa diantaranya akhirnya bercerai. Lainnya ada yang mulai bekerjasama dengan kepolisian intelijen Iran untuk menjamin hidup mereka selamat di penjara. Kita tidak tahu seberapa kuat iman kita, sampai kita benar-benar dalam sebuah ujian,” kata Saeed di akun jejaring sosialnya, seperti dirilis Christianpost, Kamis (4/3/2016).

Saeed bebas pada bulan Januari lalu sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Iran. Saeed telah kembali pada keluarganya. Dalam wawancara terpisah pada bulan Februari lalu dengan CBN, dirinya menyatakan telah membantu 10 narapidana untuk percaya kepada Kristus dan meninggalkan keyakinan mereka. Hal itu terjadi dalam tahun pertamanya di Penjara. Namun harga yang harus dibayar Saeed sangatlah mahal. "Sepuluh dari tahanan berpaling kepada Kristus pada tahun pertama, Penjaga penjara mengetahui hal ini, lalu mereka memindahkan saya ke penjara lain, dimana situasinya menjadi lebih buruk," kenang Abedini.

Di penjara yang baru ini Saeed mengakui dirinya mengalami pemukulan dan penyiksaan dari otoritas setempat dan memaksanya untuk berpindah agama agar dirinya bisa diampuni dan dibebaskan. Namun Saeed tetap membagikan motivasi agar setiap orang yang sedang dalam penindasan karena nama Kristus untuk tetap bertahan dan terus berjuang. Dirinya menemukan inspirasi itu dalam Yesaya 53:7 yang berbunyi “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.”


Sumber : Christian Post | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami