Sumber: theromanticvineyard.com
Resep Kebahagiaan Pernikahan Pasangan Tertua AS John dan Ann Betar
Lori Official Writer
John dan Ann bertemu pada tahun 1932. Dia adalah seorang pengungsi Suriah yang saat itu masih berusia 21 tahun. Dia bekerja sebagai salesman di kota tepi laut Bridgeport, Connecticut. Sementara Ann kala itu masih berusia remaja 17 tahun yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA).
Ayah Ann sudah berencana menikahkan dia dengan pria yang lebih tua 20 tahun darinya karena dilatarbelakangi kondisi Amerika Serikat di tahun 1930-an yang begitu mencekam. Padahal Ann sudah menjalin hubungan dengan John dan mengaku tak bisa hidup tanpa kekasih hatinya itu. Jadi, mereka terpaksa melarikan diri ke Harrison, New York dan kawin lari pada November 1932.
Setelah 83 tahun menikah, John dan Ann masih diberi umur panjang dan saling mendampingi hingga di usia mereka yang mencapai 100-an tahun. Dan Washington Post bahkan mengklaim mereka sebagai pasangan tertua di AS.
Membina pernikahan hingga lebih dari delapan dekade pasti tidak mudah. Karena banyak ditemukan pasangan yang memilih menyerah dan bercerai dengan pasangannya lantaran berbagai alasan. Namun John dan Ann Bater bisa menjadi sumber inspirasi tentang bagaimana sebuah bahtera rumah tangga bisa bertahan hingga di usia senja mereka dan bahkan sampai maut memisahkan.
Seperti dikutip dari Independent.co.uk, pasangan lanjut usia (lansia) John dan Ann membagi resep kebahagiaan pernikahan mereka.
Pertanyaan 1: Apakah rahasia untuk membuat kalianbahagia dan saling mencintai hingga begitu lama?
Ann: (Bahagia dan saling mencintai) itu adalah hal yang kekal. Bagaimana Anda mendefinisikan cinta? Melalui tindakan, pemahaman, hal-hal kecil…
John: Saya berharap saya sudah mengetahuinya! Mencintai itu natural. Sebuah pengertian.
Pertanyaan 2: Nyonya Ann Betar, Anda menikah di usia muda. Bagaimana Anda bisa tahu bahwa tuan Betar adalah yang terbaik?
Ann: Anda harus lebih dulu menyukai seseorang sebelum Anda mencintai mereka. Kami adalah teman baik.
John: Dia menyentuh (hati) saya.
Pertanyaan 3: Apa nasihat Anda dalam mengasuh anak dengan penuh hormat?
Ann: Dengarkan anak tertua, apakah Anda mau atau tidak. Kami berdua belajar dari orang tua kami untuk menghargai ucapan anak tertua.
Pertanyaan 4: Apa yang Anda lakukan setelah beradu argumen dengan pasangan? Apakah Anda juga akan melakukan hal serupa di lain waktu?
Ann: Saya katakana, “Ohh pergi lakukan apa yang kau mau. Sembilan dari sepuluh kali dia tidak melakukannya!
John: Kami tidak pernah menyimpan dendam. Kebanyakan argumen kami adalah tentang makanan.
Tentu saja hal-hal di atas bukan sesuatu yang mudah dilakukan dalam pernikahan apabila kedua belah pihak tidak memiliki sikap saling memahami. Untuk itulah Ann memberikan nasihat yang begitu kuat tentang bagaimana sebuah pernikahan itu tetap kokoh hingga maut memisahkan. Dia berkata, “Hiduplah hari demi hari seperti apa yang Anda ingini. Puaslah dengan apa yang Anda miliki. Jangan menghabiskan lebih dari apa yang Anda miliki. Hormatilah satu dengan yang lain”.
Ann dan John mengaku hanya menjadi orang yang beruntung karena bisa hidup bersama. Dan kebahagiaan itu hanya terjadi ketika mereka bisa terus bersama.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.
Sumber : Independent.co.uk/jawaban.com/ls
Halaman :
1