Angga Sasongko: Jumlah Penonton Bukanlah Segalanya
Sumber: Istimewa

Entertainment / 22 February 2016

Kalangan Sendiri

Angga Sasongko: Jumlah Penonton Bukanlah Segalanya

daniel.tanamal Official Writer
3111

Sutradara film Surat dari Praha, Angga Dwimas Sasongko, mengaku tak kecewa jika filmnya yang menceritakan tentang sejarah kelam Indonesia era 1965 itu, sampai saat ini baru ditonton oleh 60 ribu orang. Seperti diketahui, saat ini Film drama dengan tema percintaan, seperti London Love Story telah ditonton oleh sekitar 935 ribu penonton.

Begitupun dengan Film Talak 3 yang telah ditonton oleh sekitar 446 ribu orang. Ketimpangan jelas terlihat disini, dan memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia lebih menggemari film-film bertema cinta dibanding film berlatar belakang sejarah. Menurut Angga, jumlah penonton bukan segalanya, karena terdapat hal yang lebih penting dari itu. "Menurut gue, selera pasar itu tidak bisa disalahkan. Kalau mereka lebih suka nonton film cinta-cintaan [London Love Story], dibandingkan film sejarah [Surat dari Praha], ya memang begitu pasar kita. Kita enggak bisa menyalahkan penonton, mereka berhak menikmati film yang mereka mau," kata Angga di Jakarta, seperti dirilis cnnindonesia, pada Jumat (19/2). 

Meski tetap ingin filmnya ditonton banyak orang, Angga menambahkan, hal yang paling penting adalah pesan dari film Surat dari Praha bisa tersampaikan. "Menurut gue, film sangat butuh penonton. Tapi selama film gue mendapatkan respon dan film gue bisa dinikmatin, itu adalah hal yang penting, dan itu sudah lebih dari cukup. Bohong kalau misalkan gue bilang bahwa gue enggak mau film gue ditonton satu juta orang. Tapi gue enggak bakal melakukan hal yang gue enggak suka untuk mendapatkan satu juta penonton," tegasnya.

Menurutnya, produksi film-film berlatar belakang sejarah seperti Surat dari Praha perlu diperbanyak. Angga bertekad, kualitas filmnya harus semakin ditingkatkan, agar tidak kalah bersaing dengan film bertema cinta. Angga mengatakan, ada banyak cara untuk mengajak masyarakat Indonesia mau menonton film sejarah, seperti mengadakan diskusi dan menyambangi kampus-kampus.

Sumber : cnnindonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami