Spotlight: Investigasi Jurnalistik yang Berujung Pada Dilema Moral
Sumber: Google.com

Entertainment / 18 February 2016

Kalangan Sendiri

Spotlight: Investigasi Jurnalistik yang Berujung Pada Dilema Moral

Theresia Karo Karo Official Writer
5667

Pada tahun 2001, The Boston Globe mempekerjakan editor baru, Marty Baron (Liev Schreiber). Pertemuan dengan Walter “Robby” Robinson (Michael Keaton), editor dari tim Spotlight, menuntun surat kabar ini pada investigasi skandal lembaga terkuat di Boston, yakni gereja Katolik.

Spotlight merupakan sekelompok wartawan Globe yang menulis artikel dari hasil investigasi mendalam yang dilakukan oleh Michael Rezendes (Mark Ruffalo), Sacha Pfeiffer (Rachel McAdams), Matt Carroll (Brian d'Arcy James), dan tentu saja Walter.

Berangkat dari artikel dalam kolom Globe tentang seorang pengacara Mitchell Garabedian (Stanley Tucci) yang mengungkapkan bahwa Uskup Agung Boston menyalahgunakan wewenangnya dan tidak menindak imam John Geoghan yang telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak. Tim Spotlight kemudian didesak untuk melakukan investigasi.

Perjalanan investigasi ini membawa mereka melihat sisi lain gereja. Dibalik bangunan yang dikenal suci itu, bersembunyi predator seksual yang menyasar anak-anak. Tim Spotlight mulai mengungkap pola pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para imam Katolik Roma di Massachusetts. Dilanjutkan dengan peran Keuskupan Agung Boston yang terkesan melindungi para pastor dan aparat hukum yang terlihat menutup-nutupi kasus ini.

Dari satu nama, penelusuran fakta ini menemukan puluhan nama pastor lainnya yang melakukan kejahatan yang sama. Sementara Keuskupan Agung Boston hanya memberi sanksi dengan memindah pastor bermasalah ke paroki lainnya bahkan hingga beberapa kali karena kasus yang sama.

Film garapan Tom McCarthy ini mampu menyajikan narasi adaptasi yang tersusun rapi sehingga menjadikan Spotlight lebih dari sekedar tontonan investigasi. Mengusung tema provokatif, McCarthy turut menyandingkan skandal dalam sistem gereja Katolik di Boston dan etika jurnalistik dengan hati-hati.

Meski plot dikemas secara intens, sedikit disayangkan karena penonton hanya disuguhkan sudut pandang dari Spotlight. Bisa dikatakan bahwa hampir tidak pernah terlihat pihak yang menjadi buruan investigasi. Sehingga sedikit banyak mengurangi tantangannya, mengingat ada konspirasi besar yang berada dibelakangnya.

Terlepas dari itu, kita dapat melihat hal-hal terbaik dari tim Spotlight dalam dedikasi yang luar biasa untuk mencari petunjuk dan mengumpulkan bukti. Selama berbulan-bulan tim ini mencari kebenaran dalam sistem birokrasi yang dipersulit. Sehingga setiap clue baru yang muncul mampu memicu sensasi tersendiri.

Penemuan tim Spotlight benar-benar menguncang Amerika Serikat di tahun 2002. Gereja yang harusnya menjadi tempat perlindungan, justru menjadi ancaman dan menimbulkan trauma pada ratusan anak. Tim ini berhasil menguak skandal pelecehan seksual terbesar di Boston yang melibatkan para pastor dan para petinggi gereja Katolik.

Sementara itu elemen dramanya juga menunjukkan sisi personal tersendiri. Bagaimana setiap pemeran, terlepas dari tugas mereka sebagai jurnalis menemukan fakta yang memilukan dan memicu kemarahan. Hal ini mengingat subyek yang dihadapi memang tergolong berat. Dilema moral antara ego pribadi dan profesionalitas kerja digambarkan dengan sangat relevan dan natural, tanpa membuatnya semakin rumit. Maka tidak heran, Spotlight mendapat tempat di hati para sineas. Film yang diadaptasi dari kisah nyata ini juga mendapat pujian dan penghargaan bergengsi di tahun 2015.

Spotlight (2015)
Sutradara : Tom McCarthy
Produser : Blye Faust, Steve Golin, Nicole Rocklin, Michael Sugar
Genre : Drama Biografi
Pemeran : Mark Ruffalo, Michael Keaton, Rachel McAdams, Liev Schreiber, John Slattery, Stanley Tucci
Produksi : Anonymous Content, First Look Media, Participant Media, Rocklin/Faust
Tanggal rilis : 06 November 2015
Durasi : 129 menit

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.


Sumber : Berbagai Sumber | Theresia Karo Karo
Halaman :
1

Ikuti Kami