Kuasa Iman

Kata Alkitab / 1 February 2016

Kalangan Sendiri

Kuasa Iman

daniel.tanamal Official Writer
5301
Di tengah ancaman para musuh Daud bisa tertidur nyenyak seperti yang tertulis "Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku."

Rasa tenang yang datang dari kedamaian hati itu muncul setelah Daud meyakini sebuah kebenaran "Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus."

Saat ujian hidup datang silih berganti, Ayub masih bisa bersujud dan memuji Allah. Dia telah kehilangan harta kekayaan, kesehatan dan 10 anak yang dicintainya sebagai aset kehidupan. Namun dengan rendah hati ia masih sanggup berkata "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dari mana sang Nabi itu sanggup mengucapkan kata kata yang sehebat itu? Hanya keyakinan yang mampu mengubah ujian menjadi pujian.

Ditengah sakit hati karena dipojokan oleh teman temannya ia masih bisa menghibur dirinya "Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu."

Di tengah penjara dan ancaman kehilangan nyawa, sang rasul pernah berkata "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" Rupanya derita yang dialami di masa tuanya tidak bisa mengubah sikap hidupnya. Ia mengaku bahwa semua yang terjadi tidak pernah lepas dari campur tangan Allah. Bahkan tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah.

Bukan hanya itu, di tengah derita kita bisa merasakan kehidupan yang berkemenangan. "Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah..."

Iman memampukan manusia mengalami kehadiran Allah di tengah kesulitan. Saat hati mau berserah, iman sanggup mengubah musibah menjadi berkah. Iman kita ibarat lensa positif, ia mampu menterjemahkan kenyataan pahit terasa manis, kekecewaaan berubah menjadi harapan. Itulah sebabnya berbahagialah mereka yang terus memelihara imannya. "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Inilah yang disebut dengan keberhasilan.

Iman bisa mengantarkan manusia kepada hidup yang berhasil. Seperti nyanyian yang mengatakan " Dengan imanku, kuhadapi semua. Dengan imanku, semua akan berlalu. Gunung gunung persoalan, gunung gunung pencobaan, dengan iman, semua akan berlalu." Bagaimana dengan iman Anda hari ini?


(Penulis adalah Pdt Paulus Wiratno)


Sumber : Pdt Paulus Wiratno (diedit seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com)
Halaman :
1

Ikuti Kami