Miris, Penduduk Suriah Terpaksa Makan Rumput & Tanah Karena Kelaparan
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 9 January 2016

Kalangan Sendiri

Miris, Penduduk Suriah Terpaksa Makan Rumput & Tanah Karena Kelaparan

Puji Astuti Official Writer
6038

Penderitaan penduduk Suriah seperti tiada henti, lepas dari kelompok ISIS, penduduk kota Madaya mengalami kelaparan hebat karena di kepung oleh pasukan rezim Bashar al-Assad dan Hisbullah. Mereka sengaja dibuat kelaparan, menurut berita yang dikutip oleh Liputan6.com,  tindakan kejam tersebut sebagai bentuk hukuman karena masyarakat disana dianggap telah melakukan pembangkangan terhadap pemerintah.

Selain Madaya, ada 15 kota lainnya yang mengalami nasib serupa, total diperkirakan ada 400 ribu orang terancam mati berlahan-lahan karena kelaparan.  Penduduk dilaporkan makan rumput untuk bertahan hidup, namun karena musim dingin tanaman mati karena suhu yang membeku, mereka akhirnya memakan tanah.

“Orang-orang mulai makan tanah karena rumput membeku di musim dingin,” demikian pernyataan Abdel Wahab Ahmed, seorang penduduk Madaya.

Tindakan pemerintahan al-Assad tersebut dikecam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tehnik pengepungan dalam perang dianggap telah melanggar hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional.  Menurut berita yang dirilis oleh BBC, lembaga World Food Program (WFP) dibawah PBB mendapatkan persetujuan dari pihak al-Assad untuk mengirimkan bantuan ke kota Madaya yang jaraknya hanya 11 kilometer dari perbatasan Lebanon.

"Saya pikir kita harus menerima situasi ini bahwa mereka menjanjikan kami boleh masuk, namun bagaimanapun bala bantuan kemanusaan akan memasuki medan perang, kami harus yakin bahwa harus diberi akses untuk masuk dan tidak ada ada risiko," demikian ungkap Juru bicara World Food Program (WFP) Greg Barrow, Jumat (8/1/2016).

Hingga saat ini belum ada laporan secara jelas jumlah korban jiwa akibat kelaparan di Suriah ini, tetapi menurut Medecins Sans Frontieres (MFS) sejak 1 Desember 2015 saja ada 23 pasien kelaparan yang tewas di klinik. Sedangkan lembaga nirlaba Save the Children memprediksi akan ada banyak kelaparan di kalangan anak-anak pada beberapa hari ke depan jika bantuan berupa makanan dan obat-obatan serta kebutuhan vital lainnya tidak masuk ke Madaya maupun kota-kota lainnya.

Perang pasti memakan korban jiwa, dan banyak diantaranya adalah rakyat yang tak berdaya.  Mereka yang terjebak dalam perebutan kekuasaan dan wilayah menjalani penderitaan diantara dentuman bom dan desingan peluru. Mereka kehilangan penghidupan, tempat tinggal dan bahkan anggota keluarga. Sedangkan mereka yang berhasil melarikan diri untuk mengungsi, harus berjuang menghadapi ketidakpastian dalam mencari tempat perlindungan. Mari panjatkan doa bagi wilayah Timur Tengah yang sedang dilanda konflik, dan  juga ulurkan tangan untuk membantu mereka sebagai wujud kasih kepada sesama. 

Sumber : Liputan6.com | BBC | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami