Pentingnya Mengawali Tahun Dengan Doa dan Puasa
Sumber: www.lifelinechicago.com

Kata Alkitab / 4 January 2016

Kalangan Sendiri

Pentingnya Mengawali Tahun Dengan Doa dan Puasa

Lori Official Writer
6202
Bagi orang percaya, doa ibarat nafas kehidupan karena dengan doa kita bisa terhubung secara langsung kepada Sang Pemberi nafas kehidupan. Doa adalah salah satu alat yang paling berkuasa yang diberikan kepada kita sebagai penghantar segala permohonan kita kepada Tuhan.

Mengawali tahun dengan doa memang hal yang sangat dianjurkan sebagai praktik dan teladan yang dilakukan tokoh-tokoh Alkitab seperti Daniel. Namun Daniel tak hanya sekadar berdoa saja, dia juga menjalankan praktik puasa selama 21 hari lamanya. Praktik ini biasanya diadaptasi gereja Tuhan sebagai langkah untuk mendedikasikan 21 hari untuk fokus kepada Tuhan melalui doa dan penyembahan.

Selama 21 hari, kita mengkhususkan waktu untuk membersihkan tubuh jasmani dan rohani dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan mengisi kehidupan roh dengan firman, visi dan petunjuk Allah. Melalui doa dan puasa, gereja Tuhan membawa pengharapan akan berkat dan kebaikan sepanjang tahun.

Praktik doa dan puasa adalah dua dari tiga kewajiban umat Tuhan yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 6. Yesus berkata, “Tetapi jika engkau memberi sedekah…’, ‘tetapi jika engkau berdoa…”, dan “tetapi apabila engkau berpuasa…”. Berpuasa, berdoa dan memberi adalah bagian normal dari kehidupan orang Kristen.

Yesus juga telah menjalankan hal itu saat dalam perjalanan pelayanan-Nya. Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun, dimana Ia menghabiskan 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum. Yesus tentu tidak perlu melakukan hal ini jika Ia mampu. Namun, anak Allah menyadari bahwa kuasa supranatural bisa terjadi melalui doa dan puasa. Alhasil, Yesus memperoleh kekuatan untuk mengusir setan yang berusaha menggoda-Nya. Inilah alasan mengapa Yesus menyampaikan kepada murid-murid bahwa ‘tak ada yang mustahil’ selama mereka hidup dalam iman, bahkan jika mereka hanya memiliki iman sekecil biji sesawi saja.

Yesus mengajarkan pengalaman-Nya sendiri tentang kuasa doa dan puasa. Yesus tentu saja tidak mengharapkan murid-murid-Nya melakukan sesuatu yang Dia tidak pernah lakukan. Yesus berpuasa, dan menurut ucapan Petrus, Yesus adalah teladan dalam segala hal (1 Petrus 2: 21).

Lukas menengaskan kebenaran ini, “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya (Lukas 6: 40)”.

Ada aspek penting lainnya yang bisa dikitup dari Matius 6: Allah bersuka dalam memberikan imbalan. Tidak hanya itu, tetapi Dia juga mengatakan bahwa ketika memberi, berdoa dan berpuasa dipratikkan dalam kehidupan kita, Dia akan ‘membalasnya dengan terbuka’. Hal ini nyata dialami Daniel ketika ia bahkan hanya berpuasa dengan tidak memakan-makanan tertentu, Allah tetap mencurahkan berkat kepada Daniel dan orang lain di kerajaan Babel.

Dalam Daniel 10, dicatat bahwa ia sedih dan terbeban dengan nubuatan yang ditimpakan kepada Israel. Lalu ia mulai dengan tidak makan roti pilihan, daging dan tidak minum anggur selama tiga minggu lamanya. Lalu malaikat Tuhan yang dikirim kepadanya pun membawa jawaban yang dicari Daniel. Puasa Daniel mampu menghancurkan segala rintangan dan membawa malaikat Tuhan memberinya kekuatan dan menyampaikan pesan dari Tuhan.

Ini adalah contoh yang begitu nyata tentang kuasa doa dan puasa dan dampaknya bagi setiap bidang kehidupan. Apakah Anda ingin tahu kehendak Tuhan dalam menjalani hari-hari Anda sepanjang 365 hari ke depan? Doa dan puasa dapat memampukan Anda mendengar jelas kehendak Allah. Tak hanya itu, puasa juga berguna bagi kesehatan dan penyembuhan fisik serta pemulihan keuangan.

Apakah Anda ingin mengalami terobosan besar dalam hidup dan menjadi lebih dekat dengan Tuhan? Doa dan puasa adalah rahasia dari mengalami kuasa supranatural. Jadi, libatkan Tuhan terlebih dahulu saat mengawali tahun 2016 ini, dan nantikanlah lawatannya dalam kehidupan Anda.

Sumber : jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami