4 Hal Yang Membuat Pemain Besar Mau Investasi Pada StartUp
Sumber: www.fuckedupstartups.com

Investment / 24 November 2015

Kalangan Sendiri

4 Hal Yang Membuat Pemain Besar Mau Investasi Pada StartUp

Puji Astuti Official Writer
6880

Memulai usaha baru tidaklah mudah,para wirausaha yang saat ini kerap disebut Startup ini harus berjuang habis-habisan dan terkadang mempertaruhkan semua uang yang mereka miliki. Salah satunya adalah Sheri Atwood, pendiri dan CEO SupportPay, sebuah platform pembayaran dana dukungan bagi anak-anak yang orangtuanya bercerai.

"Saya hanya satu hari saja sebelum mengajukan kupon makanan (sistem bantuan sosial di Amerika - red) dan seminggu sebelum gulung tikar," demikian ungkap Sheri.

Namun kegigihannya membawa Sheri bertemu dengan investor dari Salesforce Ventures, sebuah raksasa pendanaan perusahaan software. Tiba-tiba setelah itu, dia mendapatkan tawaran dukungan dari berbagai Ventures Capital (VC) dan grup investor. "Saat saya bisa berkata bahwa Tim Draper dan Salesforce bergabung, saya mengirim email kepada semua orang yang sebelumnya hanya duduk dipinggir, dan mereka kemudian mau investasi," demikian ungkapnya.

Pada bulan Mei 2014 SupportPay mendapatkan investasi sebesar $1.1 juta dengan Salesforce sebagai pendana utamanya. Di tahun 2015 ini, SuportPay mengumumkan bahwa mereka mendapatkan tambahan $1.5 juta sehingga total investasi saat ini adalah 2.6 juta dolar dengan 10 kelompok investor.

Namun pertanyaannya adalah bagaimana usaha kecil dan baru dimulai seperti SupportPay bisa menarik investor besar?

Riset apa yang menjadi motivasi utama para investor

Perusahaan-perusahaan investasi besar biasanya tidak tergantung kepada kepentingan perusahaan utamanya, dan biasanya keuntungan masih menjadi pertimbangan utama mereka, contohnya adalah Google Ventures dan Intel Capital. Selain itu prioritas lainnya adalah membangun jaringan atau patnering dengan para startups lebih utama daripada keuntungan secara finansial.

Contoh lain adalah sebuah perusahaan dibidang kesehatan yang memiliki rantai rumah sakit di Amerika, Hospital Corporation of America (HCA). "Kami paling tidak harus percaya bahwa kami akan bisa menggunakan produk atau layanan tersebut dalam skala yang cukup signifikan," demikian ungkap Will Morrow, orang mengelola HCA venture capital.

Untuk mengetahui apa yang menjadi motivasi sebuah perusahaan investasi Anda bisa mempelajari paling tidak lima usaha terakhir dimana mereka menanam modal. Selain itu juga pelajari prioritas utama pendanaan mereka, perusahaan seperti apa yang mereka akusisi dan juga apa yang ditulis oleh para pengamat bisnis.

Salah satu cara pendekatan yang cukup menguntungkan adalah saat sedang ada konfrensi, pameran atau event bisnis. Mereka biasanya lebih terbuka terhadap segala kemungkinan sehingga Anda lebih mudah untuk melakukan pendekatan dan menjelaskan tentang produk dan layanan Anda.

Buktikan bahwa Anda akan memberikan nilai tambah

Mari membuat pendekatan yang paling susah, yaitu perusahaan yang menitik beratkan pada mendapatkan keuntungan. Yang perlu Anda presentasikan adalah bagaimana usaha yang baru Anda mulai tersebut dapat memberikan nilai tambah atau membantu perusahaan tersebut mencapai target bisnis mereka.

Anda harus melihat mereka sebagai rekan, pelanggan dan juga kontributor bagi perusahaan Anda. Artinya Anda harus bisa menjual kepada mereka untuk melakukan kolaborasi dengan apa yang sedang Anda bangun, daripada sekedar memberikan kesempatan mendapatkan keuntungan saja.

Data yang relevan dan update terbaru sangat penting bagi investor, mereka ingin mengerti apa yang sedang terjadi dan kearah mana trend ke depan. Namun jangan berhenti disana, terbukalah dengan masukan mereka. Hal tersebut akan membuka kemungkinan yang lebih besar.

Perhitungkan resiko dan jangan mengobral hak istimewa

Semakin banyak perusahaan atau pemodal yang berinvestasi dalam usaha Anda, akan semakin banyak aturan yang mengikutinya. Tidak semua yang berinvestasi mendapatkan hak khusus, contohnya mendapatkan hak untuk mendapatkan data dan hal-hal lainnya. Namun Anda harus memberikan batasan, seberapa besar seorang investor menanamkan modal sehingga bisa mendapatkan hak khusus.

Cobalah mulai dengan menjadi rekanan

Perusahaan besar biasanya tidaklah lincah dalam mengambil keputusan dan Anda tidak bisa mengharapkan mereka menjaga arah strategi bisnis selama beberapa tahun ke depan. Keputusan hari ini bisa saja berubah besok, untuk itu Anda harus bisa membangun hubungan dengan orang-orang yang tepat dalam perusahaan pemodal Anda.

Memiliki produk yang sudah bisa dijual atau dapat digunakan adalah awal yang baik untuk membangun rekanan, Anda bisa memilih siapa yang bisa menjadi perusahaan rekanan strategis Anda. Lalu ketika saatnya tiba untuk menambah jumlah modal, Anda sudah memiliki dasar yang kuat. Pemodal awal Anda bisa menjadi pemberi kesaksian tentang usaha Anda sehingga calon investor menjadi lebih percaya.

Sumber : Entrepreneur.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami