ISIS Perbolehkan Umat Kristen di Al-Qaryatain Suriah Hidup

Nasional / 1 November 2015

Kalangan Sendiri

ISIS Perbolehkan Umat Kristen di Al-Qaryatain Suriah Hidup

daniel.tanamal Official Writer
9349

Umat Kristen di Al-Qaryatain, Homs, Suriah diperbolehkan hidup dan akan dilindungi oleh gerombolan teroris ISIS dengan syarat membayar pajak jizyah (sebuah konsep pajak yang dibebankan kepada orang-orang non muslim). Hal itu dijelaskan Pastor Jack Murad, seorang pemimpin biara di Suriah yang dibebaskan gerombolan teroris ISIS setelah menawan dirinya dan seorang petugas biara kuno selama 84 hari.

Menurut Jack, para “Amir” ISIS menyampaikan pesan dari gembong mereka yaitu Abu Bakr Al-Baghdadi yang telah memutuskan bahwa, umat Kristen ditempat itu diperbolehkan untuk hidup, kembali ke rumah mereka dibawah perlindungan ISIS, ketimbang membunuh para pria dan memperbudak para wanita. Mereka mengajukan kesepakatan agar setiap umat Kristen membayar pajak jizyah. Kesepakatan itu antara lain, umat Kristen di Al-Qaryatain dapat bepergian kemana saja namun masih di wilayah teritori ISIS. “Bagi ISIS, daerah diluar teritory mereka adalah tanah penghujatan (haram),” kata Jack Rabu (28/10/2015).

Jack sendiri dilepaskan setelah para Amir ISIS menyebutkan bahwa orang-orang Kristen Al-Qaryatain yang bersenjata membuat gangguan terhadap ISIS karena terus mencari keberadaan dirinya. “Mereka bilang orang Kristen Al-Qaryatain membuat gangguan untuk mereka, karena orang-orang Kristen terus mencari saya. Kami lalu dibawa melewati Palmyra dan Sawwaneh, kemudian mobil masuk ke terowongan. Kami dibawa keluar dari mobil, dan Amir ISIS menarik tangan saya menuju pintu besi yang besar. Dia membukanya, dan saya melihat dua orang dari biara saya berdiri di sana. Ternyata, semua orang Kristen dari Al-Qaryatain dari biara saya, anak-anak, berada di sana. Saya kaget. Mereka terkejut dan bahagia. Mereka semua datang untuk memeluk saya."

Jack juga menilai bahwa para gerombolan teroris ini merupakan orang-orang yang berpendidikan dan tidak mudah ditipu. “"Mereka tahu segala sesuatu, setiap detail. Kita cenderung berpikir bahwa mereka orang tak berbudaya. Sebaliknya, mereka pintar, berpendidikan, sarjana universitas, dan teliti dalam perencanaan mereka," tambahnya.

Jack sendiri setelah bebas segera meninggalkan kota ini karena alasan keamanan. Kota Al-Qaryatain termasuk salah satu daerah yang menjadi medan pertempuran dan terus berkecamuk setiap harinya. “Daerah ini adalah medan perang. Angkatan udara menembaki. Tidak aman tinggal di Al-Qaryatain. Saya melihat bahwa selama aku ada di sana, orang-orang (Kristen) akan tinggal. maka saya pergi untuk mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama," tambahnya.

Menurutnya saat ini masih ada sekitar 160 orang Kristen yang tersisa di Al-Qaryatain. Alasan mereka tetap tinggal adalah bahwa mereka tetap mempercayakan hidup mereka kepada Tuhan, karena tempat itu adalah tempat kelahirannya. Sementara yang lain tidak berdaya untuk mengungsi karena kepungan perang yang terus berkecamuk.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami