Pastor Jack Murad, Bebas dari ISIS setelah 3 Bulan Ditawan

Internasional / 30 October 2015

Kalangan Sendiri

Pastor Jack Murad, Bebas dari ISIS setelah 3 Bulan Ditawan

daniel.tanamal Official Writer
6743

Umumnya para tawanan dari gerombolan teroris ISIS akan berakhir dengan eksekusi sadis yang meninggalkan kisah tragis. Namun ada juga yang dilepaskan karena alasan-alasan tertentu, seperti seorang pemimpin biara di Suriah bernama Pastor Jack Murad yang akhirnya bebas setelah diculik sejak Mei lalu.

Jack bersama dengan seorang pengurus biara kuno Mar Elian bernama Botros Hanna diculik ISIS di Al-Qaryatain pada Mei lalu. Jack menceritakan bahwa selama masa penahanan dirinya ditempatkan di satu sel bersama para tawanan lain dan diperlakukan secara “baik” karena menurut pengakuannya dirinya mendapat makan teratur, pengobatan dan tanpa disiksa. Namun dirinya mengakui bahwa para teroris ini sering melecehkannya secara verbal dengan menyebut dirinya sebagai orang-orang kafir. "Para tawanan di sini diberi makan secara teratur, mendapatkan perawatan medis, dan tak pernah sekali pun disiksa," kata Jack, seperti dirilis BBC, Rabu (28/10/2015).

Para teroris ISIS ini juga sering mengeluarkan ancaman dengan mengatakan bahwa para tawanan akan dibunuh jika tidak berpindah ke agama Islam. Namun Jack mengatakan bahwa kepada para teroris tersebut bahwa dirinya tak bersedia pindah agama dan siap untuk dipenggal. "Mereka menjelaskan secara rinci bagaimana mereka akan membunuh kami jika tidak memeluk agama Islam. Mereka sangat pintar meneror kami," tambahnya.

Hari pembebasan akhirnya dirasakan Jack setelah di hari ke-84, para petinggi dari gerombolan teroris yang kini banyak menghadapi kehancuran oleh serangkain serangan militer Rusia itu menawarkan perjanjian yang intinya para pemeluk Kristen di Suriah boleh menetap di wilayah yang dikuasai ISIS dengan syarat membayar pajak. Dengan kesepakatan ini, semua tawanan Kristen dilepas dan diperbolehkan kembali ke Al-Qaryatain.

Jack sendiri setelah bebas segera meninggalkan kota ini karena alasan keamanan. Kota Al-Qaryatain termasuk salah satu daerah yang menjadi medan pertempuran dan terus berkecamuk setiap harinya. Jack menyatakan masih banyak orang-orang Kristen yang tetap berada di kota tersebut. "Tak sedikit pula yang memutuskan untuk bertahan karena tak tahu harus mengungsi ke mana. Ada juga yang pasrah dan siap mati di Al-Qaryatain," tutupnya.

 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami