Presiden Jokowi Diminta Bentuk Komisi untuk Ungkap Tragedi 65
Sumber: www.tomudall.senate.gov

Nasional / 7 October 2015

Kalangan Sendiri

Presiden Jokowi Diminta Bentuk Komisi untuk Ungkap Tragedi 65

daniel.tanamal Official Writer
4227

Senator Amerika Serikat (AS) dari Komisi Hubungan Luar Negeri, Tom Udall meminta agar presiden Joko Widodo membentuk sebuah komisi kebenaran untuk melakukan penyelidikan resmi mengenai tragedi berdarah tahun 1965-1966 di Indonesia dimana diperkirakan 500 ribu hingga 1 juta warga Indonesia dibunuh menyusul terjadinya peristiwa yang disebut sebagai Gerakan 30 September (G30S).

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mendukung pembentukan Komisi Kebenaran yang akan mengadakan penyelidikan resmi tentang peristiwa tahun 1960-an itu serta mengeluarkan laporan yang komprehensif tentang kejahatan-kejahatan yang terjadi dan para pelakunya," katanya Kamis (1/10/2015) lalu dalam sambutan yang dibacakan oleh John Sifton dari kelompok Human Rights Watch saat pemutaran film The Look of Silence di kota Washington DC.

Udall mengatakan, ia berharap Presiden Amerika Barack Obama akan mendesak Presiden Jokowi untuk melakukan hal itu, ketika Jokowi berkunjung ke Amerika pada akhir bulan ini. "Hanya dengan mengakui apa yang terjadi pada masa lampau, kita bisa memperbaiki pelaksanaan HAM di seluruh dunia," tambahnya.

Indonesia mengalami tragedi berdarah pada 1965-1966 dimana diperkirakan 500 ribu hingga 1 juta warga Indonesia dibunuh menyusul terjadinya peristiwa G30S. G30S terjadi, dimana sekelompok pasukan yang berasal dari Pasukan Pengaman Presiden menculik 6 jenderal dan satu perwira dengan tuduhan akan melakukan kudeta dengan membentuk Dewan Jenderal. Namun keadaan berbalik, saat Soeharto yang kala itu diserahi tanggungjawab untuk memulihkan keamanan oleh Presiden Soekarno menangkapi para penculik dan kelompoknya dimana Partai Komunis Indonesia diduga yang menjadi penggerak ditargetkan.

Akhirnya melalui dukungan (saat itu) dari TNI, rakyat yang terkonsentrasi di beberapa wilayah dengan kelompok-kelompoknya memburu dan membunuh setiap warga yang menjadi anggota, simpatisan ataupun diduga terkait dengan PKI dan G30S. Pembunuhan terjadi di beberapa daerah dan mayoritas berada di Pulau Jawa dan Bali. 



Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami