Tepis Isu Gadai Negara, Pemerintah Buka Kronologi Pinjaman USD3 Miliar
Sumber: Kontan.co.id

Nasional / 30 September 2015

Kalangan Sendiri

Tepis Isu Gadai Negara, Pemerintah Buka Kronologi Pinjaman USD3 Miliar

Theresia Karo Karo Official Writer
4775

Sempat berhembus isu, bahwa pinjaman dari China Development Bank (CDB) kepada pemerintah Indonesia ‘cair’ dengan syarat tertentu. Yakni seluruh mega proyek di Tanah Air mengharuskan tenaga kerjanya berasal dari Tiongkok, terlihat dari kesepakatan pertukaran warga negara hingga mencapai 10 juta penduduk.

Menjelaskan pinjaman USD 3 miliar ke CBD, Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa, Survei dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo menyampaikan bahwa tidak ada jaminan apapun dari pemerintah Indonesia atas utang tersebut.

“Tidak ada jaminan sama sekali dan tidak ada yang digadaikan. Kami komitmen tidak ada yang kita gadaikan dari negeri ini,” tegasnya dalam pertemuan dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR RI, Senayan (29/9).

Selain itu, Gatot juga menjelaskan kronologi pinjaman melalui Bank Mandiri, BNI, BRI tersebut berawal saat kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Great Hall of The People, Beijing, pada 26 Maret 2015.

“Dalam pertemuan itu dihasilkan Memorandum of Understanding (MoU) di berbagai bidang, termasuk keuangan, perindustrian, infrastruktur, penanggulangan bencana, dan antariksa,” terang Gatot.

Sebagai tindak lanjutnya, Jokowi kemudian melakukan rapat kabinet pada 30 Maret 2015. Pemimpin Indonesia ini kemudian menunjuk Menteri Koordinator Perekonomian saat itu Sofyan Djalil dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menindaklanjuti kesepakatan dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.

Kemudian, Menteri BUMN Rini Soemarno bertemu dengan Chairman Xu Shaosi-NDRC dan BUMN Tiongkok sebanyak tiga kali (Maret, Juni, dan September 2015). Tepatnya tanggal 16 September, Menteri Rini bersama tiga dirut Bank BUMN melakukan penandatanganan pinjaman lunak B to B dengan Presiden Direktur CDB Mr Zheng Zhijie sebesar USD3 miliar.

Menurutnya, pinjaman dari CBD merupakan salah satu solusi di tengah guncangan ekonomi di Indonesia. “Dengan tenor 10 tahun dengan grace period tiga tahun (masing-masing USD1 miliar) dapat digunakan untuk pembiayaan infrastruktur dan proyek lain yang meningkatkan ekspor,” paparnya. 

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik disini.


Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami