GKI Yasmin Ibadah Minggu ke-100 di Depan Istana Negara Jakarta
Sumber: Daniel Tanamal - Jawaban.com

Internasional / 27 September 2015

Kalangan Sendiri

GKI Yasmin Ibadah Minggu ke-100 di Depan Istana Negara Jakarta

daniel.tanamal Official Writer
5728

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style>

Jemaat dua gereja yang hingga saat ini mengalami diskriminasi karena gereja mereka disegel, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia melakukan ibadah minggu ke-100 kalinya di depan Istana Negara Jakarta.

"Kedua gereja sudah sah. Bahkan ada putusan MA dan Ombudsman RI untuk kasus GKI Yasmin dan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap untuk HKBP Filadelfia. Namun kedua gereja sah tetap disegel secara ilegal oleh pemkot Bogor dan Pemkab Bekasi tanpa koreksi dari pemerintah pusat, baik di masa SBY maupun sekarang Jokowi. Mau sampai kapan begini?,” kata Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging dalam siaran persnya kepada media, Minggu (27/9/2015).

Dalam ibadah yang diikuti oleh sekira 200 orang dari jemaat kedua gereja, hadir 10 pendeta dari beragam gereja. Sementara itu dan khotbah Minggu disampaikan oleh Pendeta Samuel Adi dari Gereja Kristen Indonesia (GKI). Dalam khotbahnya, Samuel mengingatkan bahwa siapapun yang bekerja untuk keadilan berarti bekerja sama dengan Kristus yang juga memberikan hidupNya untuk keadilan, menyapa yang dipinggirkan. "Jangan menyerah. Teruslah berdoa dan berjuang untuk keadilan,” kata Samuel.

Sementara itu Mahasiswa Fakultas Seni Rupa IKJ membangun sebuah raksasa bertuliskan: "Rumah Ibadah Kok Disegel?" dan sebuah Dinding Harapan berisi harapan semua yang menginginkan Indonesia yang lebih baik juga dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan. "Kami berharap ibadah ke-100 ini membuka mata Presiden Jokowi agar segera melaksanakan putusan pengadilan yg telah berkekuatan hukum tetap terkait GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. Bukalah segera dua gereja itu. Kami mau Ibadah Natal 2015 didalam gereja kami masing-masing yg Sah. Kalau di Tolikara pemerintah bilang sudah hadir utk memastikan umat bisa Idul Fitri disana, mengapa sudah bertahun-tahun kami di GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia dilarang Ibadah di gereja kami masing-masing yang sah, tapi negara diam? Janganlah diskriminasi dilanggengkan di Indonesia" kata Bona lagi.

Ibadah yang pertama kalinya digelar sejak Februari 2012 dan diadakan setiap dua minggu sekali ini juga diikuti oleh perwakilan lintas iman, seperti Komisioner Komnas Perempuan, Mariana Amiruddin, Mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia dan Presiden Dewan Gereja Dunia, Pendeta SAE Nababan, Adik Almarhum Abdurrahman Wahid, Lily Wahid dan Putri Almarhum Abdurrahman Wahid, Innayah Wahid, Ketua Dewan Pembina Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Nursyahbani Katjasungkana, Bonar Tigor Naipospos dari SETARA Institute, Aan Anshori dari Jaringan Islam Anti-diskriminasi Jawa Timur, dan Nia Syarifuddin dari Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika.

Sumber : Jawaban.com | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami