Sopir Taksi Jujur Kembalikan Uang Penumpang Senilai Rp.920 Juta
Sumber: ©Emirates 24/7

Kata Alkitab / 20 September 2015

Kalangan Sendiri

Sopir Taksi Jujur Kembalikan Uang Penumpang Senilai Rp.920 Juta

Puji Astuti Official Writer
4914
Kejujuran bukan hanya membuat orang yang memiliki karakter ini dihargai dan dihormati sesamanya, namun juga membuat dirinya berkenan dihadapan Tuhan (Amsal 15:8). Seseorang menjadi jujur bukan karena ia sudah memiliki kelimpahan, karena walaupun harta melimpah namun jika hatinya bengkok maka orang tersebut tetap berlaku tidak jujur.

Sebaliknya, sekalipun seseorang miskin, namun jika hatinya tulus dan takut akan Tuhan maka ia tetap jujur. Inilah yang ditunjukkan oleh seorang sopir taksi bernama Ariful Karim. Pria berusia 48 tahun ini, tadinya bekerja sebagai desainer komputer tapi dia kemudian banting setir menjadi sopir taksi di perusahaan Dubai Taxi, Uni Emirat Arab.

Menjalani pekerjaan sebagai sopir taksi bagi Karim cukup menyenangkan meski harus tinggal jauh dari keluarganya di Bangladesh. Ia sudah dua tahun bekerja sebagai sopir taksi dan dalam dua tahun masa ia melayani sebagai sopir taksi itu  Karim sudah dapat lencana penghargaan atas kejujurannya.

Menurut penuturannya, ia mendapat pengakuan dan penghargaan dari Otoritas Transportasi dan Jalanan karena mengembalikan uang tunai milik seorang penumpang.

"Kejadiannya tahun lalu, sebelum akhir bulan Ramadan. Seorang penumpang lupa membawa barangnya ketika dia turun dari taksi. Saya tidak memperhatikan itu, dan setelah dia ada beberapa penumpang lain yang naik.
Tapi ketika saya istirahat saya melihat sebuah amplop kertas yang terselip di kursi penumpang," kata dia, seperti dilansir situs Emirates 24/7, Kamis (18/9).

"Ketika saya ambil amplop itu ternyata ada uang di dalamnya. Saya hitung jumlahnya senilai Rp 920 juta. Saya hubungi Otoritas Transportasi dan menyimpan uang itu di kantor."

"Sehari setelahnya penumpang itu mendatangi Otoritas Transportasi dan dia diberitahu amplopnya dan isinya utuh. Saya lalu dipanggil dan bertemu dengan penumpang yang berasal dari Iran itu. Dia memberi saya imbalan Rp 1,1 juta."

Namun kejadian tersebut bukanlah pertama kalinya bagi Karim, sudah sering ia mendapati barang-barang penumpang yang tertinggal di taksinya, namun ia selalu melaporkannya kepada pihak yang berwajib dan menyerahkannya untuk disimpan.

"Sering juga beberapa penumpang ketinggalan dompet atau ponsel dan tiap kali saya temukan saya melapor dan menyimpannya di kantor," demikian ungkapnya.
Pria yang bekerja dari jam 04.00 pagi hingga 16.00 itu mengaku orangtuanya selalu mengajarkan dia soal kejujuran.

"Allah selalu menjaga kita, jadi mengapa saya harus khawatir?" katanya sambil tersenyum.
Menjadi jujur dan takut akan Tuhan sudah seharusnya menjadi karakter setiap pribadi, tidak perduli agama, suku, atau status sosial. Dengan hidup jujur kita bukan saja meninggikan derajat kita, namun juga memuliakan pencipta kita.

Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia. ~ Amsal 14:2


Sumber : Merdeka.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami