Siapa yang Ada di Bagian Bawah Kapal Anda?
Sumber: Praisenpray.com

Kata Alkitab / 24 August 2015

Kalangan Sendiri

Siapa yang Ada di Bagian Bawah Kapal Anda?

Lori Official Writer
8968

Yunus 1: 3

Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Orang percaya sering kali merasa sudah melakukan berbagai hal dengan benar, mulai dari berdoa, membaca Firman, dan rajin ke Gereja. Misalnya, ada orang yang berdoa kepada Tuhan menyerahkan anaknya yang bermasalah kepada kasih anugerah Tuhan, bahkan harus menghajarnya demi membawa kembali kepada Tuhan. Tindakan itu justru memberi izin kepada iblis melakukan hal yang buruk.

Bahasan kali ini bicara soal kisah iman Yunus, seorang nabi yang melarikan diri dari Tuhan, tidak taat kepada misi yang sudah Tuhan berikan. Dalam bahasa Inggris, Jonah (Yunus) berarti merpati, yang serupa dengan tugas panggilannya sebagai utusan yang menyampaikan isi hati Tuhan kepada umat. Tetapi tiba di satu kali, Yunus tidak mau melakukan perintah Tuhan (Yunus 1: 1-17) 

Yunus menolak untuk pergi ke kota Niniwe. Bila di baca dalam 2 Raja-Raja 23-28, kota Niniwe kala itu adalah tempat orang-orang Aziria menyiksa hamba Tuhan. Padahal Tuhan meminta Yunus untuk pergi ke Niniwe dalam rangka menyampaikan Firman kepada Raja tentang konsekuensi yang akan terjadi apabila mereka tidak mau bertobat.

Sayangnya, saat itu Yunus tidak memahami cara pikir Tuhan. Ia berpikir bahwa bangsa Niniwe sudah begitu jahat terhadap bangsa Israel, masakan ia harus menyampaikan pesan agar mereka bisa menerima kemurahan Tuhan. Baginya, bangsa itu patut dibasmi dan tak perlu mendapat kemurahan dan pertobatan.

Lalu Yunus abai dengan perintah itu, dan memutuskan untuk pergi saja ke Tarsis dengan kapal, menjauhi Niniwe. Akan tetapi badai besar terjadi. Saat itu Yunus berada di bagian paling bawah kapal.

Sementara nahkoda kapal dan para pelaut yang tidak mengenal Tuhan, berpikir bahwa ada sesuatu yang menyebabkan timbulnya badai dahsyat tersebut. Lalu mereka membuang semua muatan kapal, dan akhirnya Yunus ditemukan berada di bagian paling bawah kapal dengan kondisi tertidur nyenyak. Saat ditanya, Yunus mengaku sebagai Nabi Tuhan dan sedang menghindar dari perintah Tuhan. Para pelaut pun merasa ketakutan karena begitu hebat badai kala itu. Mereka lalu membuang undi, sampai pada akhirnya Yunus dibuang ke laut. Tuhan lalu memerintahkan ikan besar untuk menelan Yunus. Ajaibnya, Yunus tidak mati, tetapi masih tetap tinggal hidup di dalam perut ikan selama tiga hari. Di masa-masa berat itu, Yunus menggambarkan kondisinya seperti orang hidup yang hanya memiliki badan tetapi jiwanya telah mati. Namun Tuhan tetap bermurah hati dan memberi Yunus pengampunan dengan mengeluarkannya dari perut ikan.

Hal serupa mungkin kerap kita alami sebagai orang percaya. Kita merasa hidup kita sudah benar, sudah mematuhi perintah Tuhan dan ada kalanya harus meninggalkan Tuhan karena terpengaruh dengan rasa takut dan mulai ragu dengan cara pikir Tuhan. Namun kemana pun kita pergi, Tuhan akan senantiasa mencari kita. Ia akan tetap memberi kesempatan kedua sekali pun kita sudah menyimpang dari-Nya.  

Pernahkah Anda berada di posisi demikian, merasa sudah melakukan banyak hal bagi Tuhan lalu kemudian berpaling daripada jalanNya? Bila Ya, segeralah meminta pengampunan, sebab Tuhan tetap setia dan murah hati.

Sumber : Pdt. Sandra Neir/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami