Ini Dia Cara Meditasi Yang Benar dan Alkitabiah
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 19 August 2015

Kalangan Sendiri

Ini Dia Cara Meditasi Yang Benar dan Alkitabiah

Puji Astuti Official Writer
26961

Banyak orang saat ini mencari ketenangan jiwa. Tak bisa dipungkiri bahwa berbagai tekanan hidup, kesibukan dan komunikasi yang terus menerus dengan berbagai tekhnologi membuat kedamaian menjadi barang langka. Dunia menawarkan berbagai cara untuk membimbing orang untuk mengalami kedamaian itu, dan bahkan banyak orang Kristen pun mengikutinya, pada hal Tuhan sudah menyediakan jalan untuk mengalami damai sejahtera itu, namun sering diabaikan dan dianggap remeh, yaitu bersaat teduh.

Peperangan terbesar manusia terjadi dalam pikirannya, hal ini terjadi setiap waktu dan membuat seseorang tidak merasa tenang. Kita baru bisa merasakan ketenangan saat bisa menaklukan pikiran kita kepada Kristus (2 Korintus 10:3-6). Satu-satunya cara untuk bisa menaklukan pikiran kita kepada Kristus adalah dengan merenungkan kebenaran Firman Tuhan.

Kata merenungkan berarti memikirkan atau mempertimbangkan dalam-dalam. Di Alkitab versi bahasa Inggris kata merenungkan menggunakan kata meditate atau meditasi, yaitu memikirkan secara mendalam atau fokus pada satu hal dalam satu periode waktu dalam keheningan atau dengan nyanyian untuk tujuan keagaaman atau spiritual atau juga untuk melakukan relaksasi. Jadi merenungkan firman Tuhan atau menyanyikan firman Tuhan adalah cara kita bermeditasi dan melakukan relaksasi secara spiritual.

Lalu, bentuk meditasi secara aplikatif seperti apa?

Dalam Mazmur 77 Asaf yang sedang berada dalamkesusahan mencari Tuhan, dia bermazmur dan dalam ayat 12-13 menuliskan hal ini :

Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.

Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.

Pada ayat di atas ada tiga hal yang dilakukan oleh Asaf, yaitu : mengingat, menyebut dan merenungkan.

Mengingat kembali

Dia mulai dari mengingat, dalam bahasa Ibrani adalah zakar – mengingat kembali “perbuatan-perbuatan Tuhan” dan “keajaiban-keajaiban-Nya dari zaman purbakala.” Asaf secara sengaja mereka ulang dalam pikirannya apa yang pernah Tuhan kerjakan bagi umat-Nya di masa lalu seperti saat umat Israel di bawa keluar dari Mesir, bagaimana Israel menduduki Tanah Perjanjian dan banyak hal lainnya.

Bukan hanya Asaf, Daud pun melakukannya, contohnya dalam Mazmur 143:5, “Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.”  Dalam kesulitan yang dia alami, Daud mengingat kembali perbuatan Tuhan yang ajaib. Meditasi dimulai dari mengingat, membawa kembali pikiran kita kepada kebenaran Firman Tuhan, kepada janji-janji-Nya, kepada perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.

Menyebut

Asaf kemudian melanjutkan dengan “Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu”, kata menyebut disini dalam bahasa Ibrani adalah hagah, yang artinya mengatakannya dengan nada tertentu atau dengan diiringi musik. Dalam budaya yang kita kenal di Indonesia adalah seperti mengaji, yaitu melafalkan Firman Tuhan dengan nada-nada tertentu, atau menyanyikannya dengan diiringi alat musik. Jadi, inilah yang harus dilakukan, kita ucapkan, nyanyikan dan deklarasikan kebenaran Firman Tuhan hingga menguasai hati dan pikiran kita sehingga perkataan Kristus dengan segala kekayaannya diam di dalam kita (Korintus 3:16).

Meditasi/merenungkan

Kata meditasi disini menggunakan kata siyach, yang artinya melakukan refleksi, mempertanyakan dan memikirkannya – atau secara sederhana adalah memikirkan secara mendalam. Atau juga secara literal bergumam,atau bicara dengan diri sendiri. Disinilah kita menaklukan pikiran kita sehingga kita bisa menemukan hikmat atau jalan keluar dan membuat keputusan.

Jadi secara keseluruhan, melakukan meditasi adalah mengupas kebenaran Firman Tuhan, merangkulnya dan menghidupinya. Setiap hari kita secara sengaja memfokuskan pikiran kita kembali kepada Firman Tuhan sehingga hati dan pikiran kita sejalan dengan kebenaran Firman Tuhan. Itu sebabnya Yosua berkata :

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. ~ Yosua 1:8  

Saat kita melakukan meditasi dengan cara yang benar, yaitu sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, kita bukan hanya merasa damai sejahtera, namun hidup kita akan berhasil dan beruntung karena berada dalam pimpinan Tuhan.

Sumber : Crosswal.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami