Sadari 4 Hal Ini Sebelum Naik Pelaminan

Marriage / 18 August 2015

Kalangan Sendiri

Sadari 4 Hal Ini Sebelum Naik Pelaminan

Theresia Karo Karo Official Writer
4384

Memiliki pasangan dan bahagia dalam kehidupan berumah tangga merupakan harapan kebanyakan orang dalam pernikahannya kelak. Namun bukan berarti, semuanya akan berjalan tanpa hambatan. Berikut empat hal yang perlu disadari sebelum memutuskan untuk menikah:

Fisik akan berubah
Pada awalnya, Anda berdua mungkin saling tertarik karena melihat penampilan fisik.
Namun penuaan pasti terjadi, bentuk tubuh akan berubah, dan daya tarik fisik semakin berkurang. Sehingga saat diri Anda mendapati bahwa sudah tidak ada lagi cinta terhadap pasangan, bisa jadi hal itu karena Anda hanya sekedar mencintai fisiknya saja.

Sebelum menikah, pastikan lagi bahwa benar cinta sejatilah yang menuntun keputusan Anda berdua. Bukan hanya sekedar kondisi fisik pasangan.

Happily ever after?
Pernikahan tidak pernah menjamin bahwa kehidupan Anda akan bahagia selamanya. Pada dasarnya, suami dan istri adalah dua pribadi yang berbeda. Konflik dan ‘gesekan’ sangat mungkin terjadi. Oleh sebab itu jangan pernah berpikir bahwa dengan melangkah ke pelaminan, Anda tidak akan bertengkar.

Perbedaan diantara Anda berdua harusnya bisa saling ‘mengisi’ kehidupan pernikahan. Jangan hanya melihatnya sebagai kelemahan, tapi temukan juga sisi positifnya lewat rasa percaya dan tetap saling mendukung.

Anak bukan jaminan penyelamat pernikahan
Jangan jadikan anak sebagai jaminan penyelamat pernikahan Anda. Sebab banyak yang menganut mitos bahwa dengan kehadiran anak, pernikahan akan tetap bertahan. Lebih dari itu, jadikan Tuhan sebagai dasar dan yang utama dalam pernikahan Anda.

Sebab Mazmur 127:1 menuliskan, ‘Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.’ Dalam kaitannya dengan pernikahan, prinsip ini juga mengajarkan kepada kita hal yang sama bahwa pernikahan harus dimulai dari Allah. Allah-lah yang membangun pernikahan tersebut, bukan manusia. Artinya, Allah harus menjadi Inisiator dan Tuan atas pernikahan manusia, sehingga memang seharusnyalah janji pernikahan ditujukan kepada Dia yang menetapkan, merancang, membangun, dan menopang pernikahan.

Anda mungkin akan membencinya
Saat berpacaran tentu berbeda dengan kehidupan pernikahan. Karena Anda belum pernah tinggal seatap dan memperhatikan kebiasaannya sehari-hari. Mungkin saja sebelum menikah dia hanya menunjukkan sisi baiknya. Baru setelah menikah terlihat sifat aslinya. Sehingga akan ada masanya Anda merasa benci padanya. Namun jangan khawatir, fase ini akan berlalu bila Anda berdua bersedia menemukan jalan keluar untuk permasalahan ini.

Selain itu yang tidak kalah penting, jadikan kasih sebagai panduan dalam membangun pernikahan Anda. Sebab kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (1 Korintus 13:4-5). Karena dalam kasih tersimpan segala kebaikan.

Sumber : Metrotvnews/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami