Tetapi setiap orang percaya sepatutnya menyadari bahwa Tuhan juga menghendaki hubungan pacaran yang sesuai dengan firman-Nya. Dimana hubungan antara laki-laki dan perempuan dirancangkan untuk tujuan pernikahan yang suci. Sehingga untuk menuju tahap tersebut, pria/wanita yang tengah berpacaran patut menerapkan pola berpacaran yang sehat berikut:
#1 Saling mengenal secara lebih dekat
Masa pacaran adalah masa dimana pria/wanita saling mengenal satu sama lain lewat jalinan persahabatan. Lalu hubungan itu diketahui oleh masing-masing keluarga atau gereja. Saat keduanya sudah melangkah untuk saling mengenal, maka ada tujuan yang hendak dicapai lewat hubungan tersebut, yaitu pernikahan.
Hal ini berbeda jauh dengan pacaran orang modern saat ini dimana hubungan biasanya diawali dengan saling tertarik, kemudian menjalani masa-masa pacaran tanpa diketahui keluarga atau gereja. Dan hubungan itupun bisa tidak bertujuan untuk menikah.
#2 Terapkan konsep pacaran adalah hubungan persahabatan
Pacaran adalah masa untuk membangun persahabatan yang baik satu sama lain. Persahabatan yang tumbuh secara natural akan menghasilkan waktu bersama yang efektif. Hubungan ini juga bisa menjadi jalan untuk saling mengetahui tentang harapan, keinginan dan karakter satu dengan lainnya. Berbagi tentang berbagai aspek kehidupan yang dijalani sehari-hari.
#3 Sadari peran masing-masing
Seperti peran yang berbeda yang dituliskan dalam Alkitab, pria diciptakan untuk menjalankan perannya sebagai pemimpin. Ini adalah hal yang telah diterapkan dalam gereja dan keluarga. Tuhan telah merancangkan dari awal bahwa bahwa laki-laki harus berinisiatif dan perempuan meresponi (Kejadian 2; 1 Korintus 11:7-9; Efesus 5).
#4 Bertumbuhlah dalam iman dan menjadi berkat
Sebuah hubungan berpacaran yang sehat adalah ketika hubungan tersebut menjadi berkat bagi banyak orang. Artinya, pasangan sudah saling mengenal potensi satu sama lain, terutama dalam hal spiritual. Seiring menjalani hubungan, keduanya bisa berbagi kesaksian dan berbicara secara mendalam tentang visi dan misi dalam pelayanan. Keintiman dalam waktu doa bersama juga harus tumbuh dengan baik.
#5 Mengikat komitmen dalam pertunangan bukan berarti tidak menjaga kekudusan
Pertunangan adalah bagian perjalanan hubungan yang penting sebelum menikah. Namun tunangan tidak sama dengan menikah. Selama proses pernikahan belum berlangsung, tunangan belum menjadi pasangan yang sah. Tetapi keduanya telah diikat dalam sebuah ikatan sah, satu langkah menuju pernikahan. Sehingga keduanya diharap dalam saling menjaga kekudusan hingga tiba pada waktunya keduanya diikat dalam pernikahan suci.
Sumber : Boundless.org/jawaban.com/ls