5 Perasaan Ini Ancam Kebahagiaan dalam Pernikahan
Sumber: eharmony.com

Marriage / 21 July 2015

Kalangan Sendiri

5 Perasaan Ini Ancam Kebahagiaan dalam Pernikahan

Theresia Karo Karo Official Writer
3751
Lama menikah, Anda justru merasa semakin tidak bahagia. Padahal pasangan tetap setia mendampingi, lantas apa yang kurang? Sebelum semakin mempengaruhi kondisi pernikahan, baiknya Anda mulai instropeksi diri. Sebab, kurangnya rasa syukur akan kehidupan bisa menjadi penghambat kebahagiaan dalam rumah tangga Anda.

Berikut beberapa perasaan yang kita ciptakan sendiri dan mengurangi kebahagiaan dalam pernikahan:

Bosan dengan aktivitas seksual
Para ahli telah mengungkapkan berbagai dampak positif hubungan intim bagi pernikahan. Meskipun begitu, perasaan jenuh dan bosan juga bisa muncul dalam perjalanannya. Oleh sebab itu, penting bagi pasangan suami istri untuk terbuka mengenai kepuasan seksual masing-masing.

Jangan dipendam atau didiamkan, karena hal ini bisa menjadi ancaman bagi kebahagiaan rumah tangga Anda berdua. Bila salah satu atau keduanya benar merasa jenuh, sebaiknya segera diskusikan atau konseling dengan tenaga ahli.

Selalu merasa kurang dengan penghasilan pasangan
Masalah keuangan disebut sebagai salah satu pemicu konflik dalam rumah tangga. Setelah menikah, keuangan biasanya di atur oleh Sang istri. Dan sebelumnya Anda tentu sudah tahu berapa penghasilan suami bukan?

Bila Anda bijak mengatur keuangan keluarga, maka berapapun penghasilan suami akan terasa nikmat. Oleh sebab itu, penting bagi para istri untuk bisa menerima dan tidak mengeluh dengan penghasilan pasangan.

Minimnya perhatian dan kepedulian terhadap pasangan
Sudah lama hidup bersama, sehingga merasa tidak perlu lagi menanyakaan keadaan pasangan atau memberi perhatian. Kemudian yang muncul adalah perasaan asing terhadap satu sama lain. Hal ini termasuk tanda awal dari ‘menguapnya’ cinta dalam kehidupan pernikahan Anda. Dan bila tidak segera di atasi, sangat mungkin menjadi bibit kehancuran, perpisahan, dan perselingkuhan.

Oleh sebab itu, penting untuk diingat bahwa bentuk perhatian sekecil apapun bisa menjaga keutuhan rumah tangga Anda. Sesederhana, menanyakan kabar pasangan, menyiapkan makanan kesukaan, atau sekedar memberi pelukan hangat menyambut kedatangannya.

Merasa lelah karena tidak diperhatikan
Suami dan istri mungkin sepakat untuk sama-sama berkarir. Sehingga, kesibukan aktivitas kadang menghalangi Anda berdua untuk saling memperhatikan kebutuhan pasangan. Sehingga perasaan diabaikan kerap hinggap.

Setiap manusia membutuhkan perasaan diperhatikan, dihargai, dan disayangi. Oleh sebab itu, sesibuk apapun Anda berdua, jangan lupa untuk melaksanakan tugas dan tanggung-jawab sebagai suami dan istri.

Merasa yang paling benar
Saat sedang bermasalah dengan pasangan, Anda merasa yang paling benar dan pasangan selalu salah. Anda juga selalu berusaha untuk mempertahankan argumen tanpa sedikitpun peduli dengan pendapat pasangan. Siapa yang bisa tahan dengan sikap seperti ini?

Saat tengah terlibat konflik dengan pasangan, jangan hanya peduli dengan pendapat sendiri. Berikan juga ruang bagi pasangan untuk menjelaskan situasinya. Sebab kembali lagi, komunikasi berperan penting dalam kesatuan pernikahan Anda berdua.

Berapapun usia pernikahan Anda, pasti ada perjuangan dan pengorbanan yang dilibatkan untuk mencapai kebahagiaan. Mengucap syukur atas kehidupan Anda saat ini bisa menjadi salah satu cara ampuh untuk melawan perasaan-perasaan negatif yang kerap menyerang kebahagiaan dalam pernikahan.

Sumber : Keluarga/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami