Perselingkuhan, Sebuah Pilihan
Sumber: Google

Marriage / 20 July 2015

Kalangan Sendiri

Perselingkuhan, Sebuah Pilihan

Puji Astuti Official Writer
13214

Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.  Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.  Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.  Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."  Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.  Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."(2 Samuel 12: 9-14 TB)

Untuk tidak menghilangkan konteks dari cerita yang ada, Penulis mengajak Anda sekalian yang membaca artikel yang Penulis hadirkan kali ini untuk membaca cerita yang tertulis dalam Firman Tuhan seutuhnya mulai dari 2 Samuel 11 dan dilanjutkan dengan 2 Samuel 12 seluruhnya. Penulis mengajak Anda sekalian bersama-sama dengan penulis untuk merenungkan beberapa pertanyaan pada saat Anda membaca kedua bab seperti yang Penulis sarankan diatas, yaitu: (1) Apakah awal dari sebuah kisah perzinahan? (Jawabannya akan Anda temukan dalam 2 Samuel 11:1-4). (2) Tindakan apakah yang dilakukan oleh orang yang berzinah selanjutnya? (Jawabannya akan Anda temukan dalam 2 Samuel 11: 5-15). (3) Pilihan apakah yang diambil oleh orang yang berzinah pada saat kesalahannya dinyatakan? (Jawabannya akan Anda temukan dalam 2 Samuel 12:13). (4) Apakah efek dari perzinahan tersebut? (Jawabannya akan Anda temukan dalam 2 Samuel 12:14). (5) Konfrontasi yang membawa kepada pertobatan sejati (Jawabannya akan Anda temukan dalam 2 Samuel 12:13-16)

Kisah perselingkuhan yang dialami raja Daud dimulai dari mata, raja Daud kemudian memasukkan apa yang dilihat matanya kedalam alam pikirannya dan kemudian raja Daud memberi makan kepada pikiran cabul yang muncul tersebut dengan mengizinkan pikiran tersebut tinggal dalam alam pikirannya. Raja Daud kemudian menyelidiki siapa wanita yang telah menggaet hatinya tersebut dan selanjutnya raja Daud menggunakan posisinya sebagai raja untuk melaksanakan niat jahatnya dengan menyuruh orang untuk mengambil wanita tersebut dan raja Daud melaksanakan niat jahatnya terhadap perempuan tersebut. Semua tindakannya sampai pelaksanaan perbuatan keji tersebut dirancang oleh raja Daud. Bukankah hal yang sama terjadi pada setiap orang yang berselingkuh? Bukankah Anda telah merancangnya terlebih dahulu sebelum Anda mengkhianati isteri/suami Anda (diabad 21 ini bukan hanya suami tapi juga isteri berselingkuh)? Bukankah Anda juga memberi makan kepada pikiran cabul yang muncul dalam pikiran Anda?

Tahukah Anda bahwa segala jenis pola pikiran (baik dan buruk) dapat masuk dalam pikiran Anda namun kuasa untuk menyaring pikiran yang seperti apa yang Anda izinkan untuk tinggal dalam pikiran Anda ada pada Anda sendiri. Setiap benih yang Anda beri makan dengan memupuknya secara teratur pasti akan bertumbuh; dan setiap benih yang Anda biarkan kering tanpa diberi makan pasti akan mati. Jika benih pikiran baik, kudus, murni, mulia, dan sehat yang Anda pupuk dan beri makan secara teratur maka benih ini pasti bertumbuh dan berbuah pada saatnya; namun jika benih pikiran jahat, cabul, terkutuk, najiz, dan kotor yang Anda pupuk dan beri makan secara teratur maka benih inipun pasti bertumbuh dan berbuah pada saatnya. Bukankah kuasa untuk memilih jenis benih yang akan Anda tabur dan beri makan ada pada Anda sendiri? Pada saat benih yang Anda tabur sudah berbuah ada dua hal yang akan terjadi, jika buah yang terlihat bagus adanya karena benih yang Anda tabur memang baik adanya maka Anda pasti bersuka cita dan Anda ingin agar semua orang tahu dan bersuka cita bersama Anda. Namun jika buah yang terlihat buruk adanya karena benih yang Anda tabur memang buruk adanya maka Anda pasti akan mencari beribu alasan untuk membenarkan kenapa benih yang Anda tabur menghasilkan buah yang buruk; kebohongan demi kebohongan akan muncul demi menutup apa yang telah terjadi, namun apa yang Anda sembunyikan ditempat gelap akan muncul ditempat terang pada saatnya. Bukankah pertobatan dengan jalan mengganti pikiran jahat, cabul, kotor dengan pikiran yang baik, kudus, bersih merupakan sebuah solusi?

Mari kita selidiki pertanyaan kedua dan ketiga. Tindakan apakah yang dilakukan raja Daud selanjutnya setelah ia menyadari bahwa tindakannya menghasilkan buah (Batsyeba hamil-ayat 5)? Dan pilihan apakah yang diambil raja Daud saat dosanya berbuah? Mengetahui dosanya telah menghasilkan buah, Daud berusaha menutupi dosanya dengan jalan mencoba untuk memanipulasi Uria suami  Batsyeba untuk pulang kerumahnya agar buah dosanya dapat dialihkan kepada Uria. Ternyata Uria menolak untuk pulang kerumahnya, karena itu raja Daud menukar rencana semulanya dengan rencana kedua, yaitu mengirim Uria pada barisan yang sangat berbahaya dalam sebuah pertempuran dengan tujuan untuk membunuhnya agar buah dosanya tidak diketahui Uria. Apa yang dilakukan raja Daud ini sangat jahat dimata Tuhan. Apakah yang Anda lakukan setelah dosa Anda berbuah dan terlihat nyata? Apakah Anda berkelit dan berusaha menutupi semua dosa Anda yang sudah berbuah tersebut? Apakah Anda melakukan tindakan kekejian dengan menyingkirkan buah dosa tersebut (menggugurkan janin hasil dosa)? Ataukah Anda membunuh hubungan Anda dengan pasangan hidup Anda? Masih ingatkah Anda akan janji pernikahan Anda "Aku akan setia sampai maut memisahkan kita"? Pepatah mengatakan, sepandai pandainya orang menyimpan, yang busuk pasti tercium juga! Apakah tidak sebaiknya Anda memilih jalan pertobatan dan kembali menjalin hubungan Anda dengan pasangan hidup Anda?

Artikel ini belum selesai Penulis tulis, pertanyaan keempat dan kelima akan Penulis jawab dalam artikel berikutnya dengan judul "Efek Perselingkuhan". Penulis mengajak Anda sekalian sekali lagi untuk merenungkan Firman Tuhan dari kedua bab tersebut diatas dan mencari jawaban untuk pertanyaan keempat dan kelima dan menghubungkannya dengan apa yang terjadi hari-hari ini serta solusi yang ditawarkan Alkitab sebagai jalan keluarnya. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat.

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org


Sumber : Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami