Artikel Pembaca : Seperti Apakah Keluargamu?
Sumber: limatunesrangediaries.wordpress.com

Kata Alkitab / 9 July 2015

Kalangan Sendiri

Artikel Pembaca : Seperti Apakah Keluargamu?

Puji Astuti Official Writer
3797

Efesus 6 : 1 – 4

Hari ini kita diajarkan Firman Tuhan tentang hidup dalam keluarga. Di mana di sebuah keluarga ada ayah, ibu dan anak. Hari – hari ini kita melihat banyak anak – anak terutama dari keluarga yang sangat kaya mengalami broken home. Orang tua terlalu sibuk bekerja, memberi anak dengan harta dan uang yang melimpah tapi perhatiannya yang dibutuhkan anak tidak ada. Karena mereka sibuk mencari uang dan terus bekerja menumpuk harta.

Dulu pernah saya bekerja di sebuah perusahaan dan suatu saat anak dari pemilik perusahaan ini mengambil raport, lalu saya diminta tolong sama mamanya untuk mengambilkan raport anak mereka. Lalu saya datang ke rumah majikan saya ini, lalu saya bertanya sama majikan perempuannya “Ai, nama mereka di sekolah siapa ?” Karena bagi kami orang Chinese biasa memiliki dua nama yaitu nama Tionghoa juga nama Indonesia. Dan jawaban yang diberikan membuat saya kaget, ”Waduh, saya tidak tahu. Coba kamu tanya sama pembantu atau sopir ????” Dan saya tidak bisa ngomong apa – apa. Cuma di dalam hati, saya ngomong, ”Ini ortunya kog nggak ngerti nama anaknya siapa?” . Ini yang pertama

Yang kedua saya sudah pindah kerja, dan saya mempunyai teman satu kantor. Dia anak orang kaya, dia bekerja hanya sekedar untuk menghilangkan jenuh. Suatu kali saya pernah bilang begini,” Enak kamu anak orang kaya ya me?” Dia menjawab “ Cie, kalau masalah uang aku memang enak, tapi bukan itu yang aku perlu. Aku butuh perhatian dari ortuku. Percuma uang banyak tapi papaku tidak pernah perhatian sama keluarga. Papaku cerai sama mamaku, dan aku ikut mamaku. Papaku itu kena “kuntilanak”.” Aku diam nggak bisa ngomong. Temanku ini orangnya baik dalam berteman dia tidak membedakan status, sayang di dalam pergaulannya ia salah bergaul, mabuk – mabukkan dan dugem sampai pagi. Dia tidak sombong. Tetapi karena dia kecewa terhadap ortunya, akhirnya ia bergaul dengan orang yang salah.

Itu 2 cerita nyata yang saya mengenal mereka dan masih banyak lagi yang lainnya. Di zaman sekarang ada banyak orang bilang kalau suami istri tidak bekerja tidak cukup untuk menghidupi anak dan keluarga. Memang zaman sekarang segala sesuatu mahal, tetapi kalau Tuhan sudah memberikan anak, Tuhan juga menyertakan berkat bagi anak – anak yang telah di percayakan kepada kita. Dan juga gaya hidup kita yang menentukan cukup atau tidaknya uang yang kita terima setiap bulannya. Banyak ortu yang bekerja dan anaknya dititipkan orang bahkan anaknya di titipkan ke kakek nenenya, supaya mereka dapat bekerja. Ada juga yang diserahkan kepada pembantunya.

Mari kita pada saat ini, melihat diri kita masing – masing, sudahkan kita menjadi ortu yang baik bagi anak – anak kita  atau belum. Jujur Tuhan berikan ini kepadaku bukan hanya sekedar untuk aku tulis tetapi juga mengkoreksi kehidupanku sebagai ortu yang mempunyai 2 orang anak yang masih kecil. Aku juga belum benar mendidik anakku dan aku juga terus belajar sampai sekarang, bagaimana bisa membagi waktu untuk anakku dan pekerjaanku. Walau aku tidak bekerja diluar tetapi membantu suami di rumah.

Kehidupan anak diluar mencerminkan kita sebagai ortu. Kehidupan kita sebagai ortu mencerminkan kehidupan persekutuan kita dengan Tuhan.


Tuhan Yesus senantiasa memberkati

Chen-Chen


Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan mengirimkan kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan mengirimkannya ke alamat email : [email protected].


Sumber : Chen Chen
Halaman :
1

Ikuti Kami