Vatikan: Legalnya Pernikahan Sejenis adalah Kekalahan Umat Manusia

Internasional / 27 May 2015

Kalangan Sendiri

Vatikan: Legalnya Pernikahan Sejenis adalah Kekalahan Umat Manusia

daniel.tanamal Official Writer
4081
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Akhirnya Takhta Suci Vatikan buka suara untuk kali pertama terkait referendum di Irlandia yang melegalkan pernikahan gay di negeri itu. Seperti sudah diprediksi sebelumnya, Vatikan terlihat sangat terkejut dan menyatakan kecaman kerasnya terhadap hasil ini. Terlebih Irlandia, adalah sebuah negeri yang secara tradisional adalah sebuah negara Katolik dan sangat keras memegang tradisi Kekristenan.

"(Hasil referendum itu) bukan sebuah kekalahan untuk prinsip-prisip agama Kristen
saja. Itu adalah kekalahan untuk semua umat manusia. Saya sangat sedih dengan hasil itu," kata Menteri Luar Negeri Vatikan yang juga petinggi paling senior Vatikan Kardinal Pietro Parolin kepada Vatican Radio, Selasa (26/5/2015) malam.

Dirinya menambahkan bahwa hasil referendum di Irlandia menunjukkan bahwa Gereja Katolik harus memperbaiki cara-cara untuk menyampaikan pesan-pesan agama. "Gereja Katolik harus menghadapi kenyataan ini, tetapi dalam rangka untuk meningkatkan upaya dan cara menyampaikan pesan-pesan agama," tambah Parolin.

Sementara itu hasil referendum di Irlandia yang dianggap kontroversial itu tentu memicu niat serupa di negara-negara lain di Eropa. Di Italia, PM Matteo Renzi tengah mempersiapkan sebuah undang-undang yang mengizinkan pasangan gay mengikat hubungan sipil meski belum berencana mengesahkan pernikahan gay. Beralih ke Jerman, warga negeri itu menyerukan pemerintah agar segera melegalkan pernikahan gay, setelah negeri itu mengizinkan ikatan sosial pasangan sesama jenis.

Menyikapi kemenangan dari kaum pendukung pernikahan sejenis, Uskup Agung kota Dublin, Diarmuid Martin,mengatakan bahwa gereja di Irlandia sudah saatnya membangun kembali hubungan dengan kaum muda. "Kami (gereja) harus melihat kenyataan, dan tidak menolaknya. Saya menghargai perasaan kaum gay dan lesbian pada hari ini. Bahwa mereka merasa ini adalah sesuatu yang memperkaya cara hidup mereka. Saya pikir itu sebuah revolusi sosial."

Martin sendiri mengatakan dirinya secara pribadi memilih "tidak" dalam referendum. "Saya bertanya pada diri sendiri, sebagian besar orang-orang muda memilih 'ya' karena produk sistem sekolah Katolik selama 12 tahun. Saya mengatakan ada tantangan besar untuk melihat bagaimana kita mendapatkan seluruh pesan gereja," tambahnya.

Dengan hasil ini maka Irlandia adalah negara pertama di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis melalui referendum. Referendum ini digelar setelah homoseksual dilegalkan di negara itu sejak 22 tahun silam. Hasil referendum menunjukkan 62% suara mendukung perubahan konstitusi untuk memungkinkan pasangan gay dan lesbian menikah di negeri itu.




Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami