Partai Republik AS Kecewa Vatikan Dukung Negara Palestina
daniel.tanamal Official Writer
<!--[if gte mso 9]><xml>
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
Langkah Vatikan dalam mengakui berdirinya Negara
Palestina, ditentang keras oleh anggota Kongres AS yang merupakan rekanan
Israel. Mereka yang berada di kelompok konservatif yang tergabung dalam Partai
Republik menilai Vatikan telah terlalu jauh bermain politik.
"Paus telah melegitimasi sebuah negara Palestina
tanpa pengakuan Israel sebagai negara Yahudi di sana. Sungguh menarik bagaimana
Vatikan telah masuk terlalu jauh dalam politik. Di mana seharusnya Vatikan bisa
lebih bekerja untuk memimpin orang kepada Yesus Kristus dan keselamatan,"
sindir anggota Partai Republik Jeff Duncan sebagaimana dikutip Haaretz (Sabtu,
16/5).
Sementara anggota Kongres lain yang juga dari Partai Republik, Louie Gohmert,
mengaku terkejut dengan sikap Paus. Ini lantaran pengakuan itu dilakukan saat
Palestina masih berupaya menghapus Israel dari peta dunia. "Saya terkejut
bahwa Paus akan mengakui Palestina ketika mereka masih menjadi pembenci yang
ingin menghilangkan Israel dari peta dan tidak mengakui Israel," ujarnya.
Trent Franks, anggota Kongres dari Partai Rebuplik lainnya, mengkritik sikap Paus
yang tidak melandasi keputusan politiknya dengan Alkitab. "Dia tokoh agama dan ia memiliki hak untuk memiliki pandangan politik.
Tapi ia harus memiliki dasar alkitab yang kuat saat mewakili kepala Gereja Katolik," tandasnya.
Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1