Waspadai Banyak Tawaran Investasi Bodong di Sosial Media

Investment / 6 May 2015

Kalangan Sendiri

Waspadai Banyak Tawaran Investasi Bodong di Sosial Media

Puji Astuti Official Writer
4905

Dunia maya bukan hanya menawarkan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi, namun juga membuka peluang bagi berbagai tindak kejahatan. Salah satu modusnya adalah dengan investasi. Karena tergiur hasil investasi yang tinggi, ratusan orang telah menjadi korban tawaran investasi bodong melalui beberapa grup di sosial media.

Salah satu yang menjadi korban adalah Yona Amalia Naputri Syam, ia menjadi member Arisan Bunda Tiara yang menawarkan sistem investasi simpan modal Rp 100.000 akan menjadi Rp 200.000 dalam waktu 20 hari, investasi Rp 200.000 menjadi Rp 300.000 dalam waktu 30 hari dan investasi Rp 750.000 bisa mendapat bonus gadget. Namun hasil yang diharap tidak pernah didapat, malah ia kehilangan uang sebesar 15 juta rupiah.

Arisan Bunda Tiara ini menurut berita yang dirilis oleh Kontan.co.id digagas oleh Windari asal Semarang namun meluas melalui jejaring sosial media Facebook. Anggota grup arisan ini lebih dari 400 orang dari berbagai daerah. Kini kasus ini telah dilaporkan ke kepolisian.

Hal serupa juga dialami oleh Wati, seorang TKW di Taiwan, ia mengalami kerugian sebesar 68,5 juta rupiah karena tertipu di sebuah grup investasi pada sosial media Facebook. Nama grup tersebut adalah “Jum'iyyahh Ummul Aminah”, berdasarkan data yang ditulis Majalah-Holiday.com membernya berjumlah 670 orang. Admin grup tersebut mengaku kepada anggotanya uang investasi mereka digunakan untuk usaha rumput laut dan waralaba.

Penawaran laba yang diberikan bisa dikatakan tidak masuk akal untuk sebuah usaha, pasalnya grup ini menawarkan laba mulai dari 50% hingga 1000%. Paling kecil adalah investasi 1 juta dalam 17 hari menjadi 1,5 juta rupiah dan tertinggi adalah paket 1000% dimana investasi 1 juta dalam 90 hari kerja mendapat 10 juta rupiah. Wati mengaku mentrasfer uangnya kepada rekening atas nama Rudin dan Nyoto Prayitno. Namun kini admin grup tersebut seperti lenyap ditelan bumi.

Penipuan dengan modus investasi sebenarnya mudah dideteksi, diantaranya adalah menawarkan imbal hasil yang tidak masuk akal dan membuat seolah-olah investasi itu bebas resiko. Untuk itu masyakarat harus lebih waspada saat menerima tawaran berbagai investasi yang menggiurkan baik secara langsung maupun melalui telephone, sms dan sosial media. Selain itu untuk memastikan keabsahan sebuah investasi, masyarakat bisa memanfaatkan layanan konsumen keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan informasi mengenai aspek legal perusahaan dan produk yang ditawarkan melalui telepon 1500655 atau email [email protected].

Sumber : Kontan.co.id | Majalah-Holiday.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami