Artikel Pembaca : Berburu Batik di Kota Kelahiran Pak Presiden
Sumber: Anekatempatwisata.com

Travel / 22 April 2015

Kalangan Sendiri

Artikel Pembaca : Berburu Batik di Kota Kelahiran Pak Presiden

Lori Official Writer
4105

Siapa yang tidak mengenal batik. Corak pakaian budaya bangsa Indonesia ini sudah sangat mendunia dan sudah menjadi warisan dunia. Semua orang bangga memakai batik baik itu orang Indonesia maupun orang non Indonesia. Contoh orang non Indonesia yang sangat senang memakai batik adalah Nelson Mandela. Ia adalah tokoh pemimpin Afrika yang selalu mengenakan batik pada acara-acara penting kebangsaan.  Batik merupakan aset bangsa yang harus dipelihara oleh sebab itu wajib dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia.

Apabila kita ingin mencari batik adalah pilihan yang sangat tepat untuk berkunjung ke kota Solo, kota yang merupakan pusat kebudayaan Jawa dan yang juga tempat kelahiran nya bapak Presiden kita saat ini, Joko widodo. Disana terdapat banyak jenis-jenis batik dengan corak yang beragam dengan makna yang khas sehingga akan membuat pemakai terlihat lebih gagah dan anggun. Proses pembuatannya pun dilakukan oleh masyarakat yang  ahli karena merupakan bekal ilmu turun-temurun dari nenek moyang mereka. Sehingga tidak perlu dirisaukan lagi untuk memburu batik di kota Solo.

Batik Solo mempunyai jenis-jenis yang beragam. Ada yang jenis klasik dan kontemporer. Jenis klasik motif yaitu cara pembuatannya bersifat terikat dengan aturan-aturan tertentu sedangkan jenis kontemporer bersifat dinamis dan mendapat banyak pengaruh dari luar. Tiap corak batik klasik memiliki makna dan pesan kebaikan bagi pemakainya. Sehingga akan lebih bijak apabila kita mengenal jenis-jenis batik klasik Solo dan maknanya sebelum kita mengenakannya.

Adapun jenis-jenis batik klasik Solo terdiri dari : ragam hias Parang Rusak Barong, Ragam hias Kawung Prabu, Ragam hias Slobong, Ragam hias Sido Mukti, Ragam hias Truntum, Ragam hias Satria Manah, Ragam hias Semen Rante, Ragam hias Parang Kusumo, Ragam hias Pamiluto, Ragam hias Bondet, Ragam hias Semen Gendong, Ragam hias Ceplok Kasatriyan.

Berikut masing-masing kegunaannya :

- Ragam hias Parang Rusak Barong dan Kawung Prabu adalah batik yang dianggap sakral karena dikenakan oleh raja dan keluarganya.

- Ragam hias Slobong adalah batik yang digunakan untuk melayat dan diharapkan semoga arwah yang meninggal tidak mendapat halangan.

- Ragam hias Sido Mukti adalah batik yang digunakan oleh pengantin. Diharapkan sang pengantin langgeng dan hidup berkecukupan.

- Ragam hias Truntum adalah batik yang dipakai oleh orang tua pengantin. Truntum maknanya adalah orang tua akan menuntun mempelai memasuki hidup baru.

- Ragam hias Satria manah adalah batik yang dipakai wali pengantin pria saat ingin melamar pihak wanita. Harapan nya semoga lamaran sang pria dapat diterima dengan baik oleh pihak wanita.

- Ragam hias Semen Rante adalah batik yang digunakan wali pengantin wanita saat menerima lamaran dari pihak pria. Rantai artinya adalah ikatan yang kokoh sehingga harapannya apabila lamaran telah diterima, pihak wanita menginginkan hubungan yang erat dan kokoh yang tidak dapat dilepas lagi.

- Ragam hias Parang Kusumo adalah batik yang dipakai seorang gadis pada upacara tukar cincin. Makna kusumo adalah bunga yang sedang mekar.

- Ragam hias Pamiluto adalah batik yang dipakai ibu si gadis saat resepsi tukar cincin dilakukan. Berasal dari kata pulut yang maknanya adalah harapan ibu agar pasangan dara dan pria tidak akan terpisahkan lagi.

- Ragam hias Bondet adalah batik yang dikenakan pengantin wanita saat malam pertamanya. Kata bundet maknanya adanya saling mengikat.

- Ragam hias Semen Gendong adalah batik yang dikenakan pengantin setelah selesai melakukan upacara perkawinan. Harapannya adalah agar segera mendapatkan bayi.

-  Ragam hias Ceplok Kasatriyan adalah batik yang digunakan untuk melakukan upacara kirab pengantin. Kirab pengantin adalah proses penyambutan pengantin tradisional Nusantara. Batik ini biasanya digunakan untuk masyarakat golongan menengah ke bawah. Harapannya pemakai agar terlihat gagah dan memiliki sifat ksatria.

Jenis-jenis batik kontemporer Solo tersedia banyak di pasaran dalam berbagai corak yang dinamis contohnya corak abstrak seperti burung terbang, garuda melayang, klub sepakbola. Bentuk lukisan seperti pemandangan, bentuk yang menggambarkan legenda contohnya ramayana atau mahabrata. 

Masing-masing jenis batik ini memiliki kelebihan dan kekurangan nya tersendiri. Batik klasik memiliki filosofi daerah tersendiri bagi pemakainya dan dibuat dengan teknik asli pembuatan batik. namun harganya biasanya mahal dipasaran karena pembuatannya harus melalui beberapa fase pembuatan batik seperti penggambara motif, pelapisan malam, pewarnaan, dan terakhir proses penghilangkan malam. Batik kontemporer lebih murah  dibandingkan batik klasik karena dapat dibuat tanpa pembuatan tek.nik asli pembatikan seperti printing. Harga batik klasik biasanya kisaran Rp 200.000- Rp. 500.000 dipasaran sedangkan batik kontemporer kisaran Rp. 50.000-Rp. 200.000. contoh batik seharga Rp. 50.000 yaitu batik dengan motif sepakbola.

Wilayah-wilayah tempat penjualan batik di Solo ada di PGS (Pusat Grosir Solo), Pasar Klewer, Kampung Batik Kauman, Pasar Laweyan, House of Danar Hadi. Pusat Grosir Solo terletak di Jl. Mayor Sunaryo no 1. Disini pembeli dapat melakukan proses tawar-menawar dan tersedia bangunan bertingkat seperti Mall. Pasar Klewer terletak  bersebelahan dengan keraton Surakarta. Disini pembeli dapat membeli dengan menawar juga dapat menikmati kuliner khas Solo. Kampung batik Kauman terletak di kecamatan pasar Kliwon Surakarta. Terdapat beberapa pedagang dalam bentuk rumah dari gang demi gang disana juga pembeli dapat melihat cara pembuatan batik dan disediakan tempat penginapan bagi wisatawan. Kampung batik Laweyan terletak di kelurahan sondakan. Kampung batik laweyan hampir serupa dengan kampung batik Kauman. Selain itu pembeli juga dapat merasakan kenyamanan karena bentuk nya seperti gang demi gang dan tidak perlu naik turun tangga. House of Danar Hadi terletak di jalan slamet Riaydi no 261. Pengunjung tidak hanya dapat melihat-lihat batik yang akan dibeli namun juga dapat melihat rekam jejak perjalanan batik karena terdapat musem batik disana. Serta dapat merasakan cemilan kue soga.

Sumber : William Yohanes
Halaman :
1

Ikuti Kami