Lere Mgayiya,  Raup Keuntungan 2,9 Miliar Dari Penyemir Sepatu

Profile / 16 April 2015

Kalangan Sendiri

Lere Mgayiya, Raup Keuntungan 2,9 Miliar Dari Penyemir Sepatu

Puji Astuti Official Writer
6478

Membuat sepatu kulit Anda bersih dan bersinar bisa dilakukan dengan cara menyikatnya atau memolesnya dengan kain lap, namun Anda juga bisa menyerahkan kepada penyemir sepatu profesional. Jika Anda berkunjung ke Afrika Selatan dan mendarat di bandar udaranya, maka Anda akan menjumpai kios semir sepatu Lere's Shoe Shine milik Lere Mgayiya, dan percayalah pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.

"Kami adalah perusahaan penyemir sepatu terbesar di Afrika," demikian ujar Lere tanpa terdengar sombong. "Di Johanennesburg kami menyemir 350 pasang sepatu setiap harinya, dan sekitar 120 pasang di Cape Town dan 120 lagi di Durban."

Kini perusahaan Lere's Shoe Shine sudah mempekerjakan 45 pegawai dengan keuntungan tahunan 2.5 miliar rand atau sekitar 2.9 miliar rupiah. Namun kesuksesan Lere ini bukanlah sesuatu yang ia raih dengan mudah.

Perjuangan sebelum memulai usaha

Sebelum menjadi raja semir sepatu di Afrika Selatan Lere bekerja di bandar udara membagi-bagikan kartu boarding. Namun setelah lima tahun bekerja dan dipromosikan menjadi supervisor dia merasa kurang puas. Awalnya ia merasa takut, namun akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan bergabung dengan usaha pamannya dibidang transportasi hasil tani. Namun hal ini pun tidak berjalan dengan baik, saat ia menyarankan pamannya untuk meminjam uang di bank untuk mengembangkan usahanya tersebut, ia malah dipecat. Akhir tahun itu ia jadi pengangguran.

Mencoba peruntungannya, ia pun menghubungi petani yang ia kenal saat kerja pada pamannya dan menjualkan telur-telur petani itu ke dapur parlemen Afrika Selatan. Hanya menghasilkan keuntungan $6 per kotak, hasil itu tidak menutup biaya operasional hingga akhirnya ia harus menutup usahanya itu.

Bankrut, Lere putar otak untuk mendapatkan uang untuk memulai usaha. Ia pun mengikuti sebuah reality show di sebuah televisi dan memenangkan hadiah sebesar 3500 Rand atau sekitar 4 juta rupiah. Ia pun menginvestasikan uang itu ke sebuah perusahaan penanaman pohon di mana ia bekerja. Namun dalam waktu enam bulan, hal itu tidak menghasilkan sama sekali.

"Saya membutuhkan penghasilan tetap, jadi saya memutuskan untuk menyemir sepatu di Bandar Udara Cape Town. Orang lapar tidak bisa berpikir, dan saya kelaparan," demikian ungkapnya.

Awal usaha hingga capai sukses

Dia menghubungi kenalannya untuk bisa mendapatkan tempat di bandar udara pada November 2002, namun pihak berwenang baru meresponnya pada September 2003. "Di tahun itu saya menjual mobil saya, saya bekerja sebagai resepsionis. Saya meminta dan meminjam hanya agar bisa memenuhi kebutuhan hidup," demikian kenangnya.

Sebelum memulai usaha, ia memesan perlengkapan yang dibutuhkan. Sayangnya di hari pertama ia dan satu pekerjanya memulai hari  pertama usahanya kabar buruk datang, barang yang dipesannya itu tidak bisa sampai tepat waktu, "Jadi akhirnya saya menyemir sepatu di pangkuan saya."

Di awal usahanya ia bekerja dari jam 5 pagi hingga 9 malam setiap hari, kecuali Minggu. Tetapi pelanggan terus bertambah setelah seorang klien menyarankan mengganti nama "Airport Shoeshine" menjadi "Lere's Shoe Shine". Sejak itu usahanya meledak hanya dalam waktu empat bulan. Orang yang bekerja pun bertambah, dari hanya berdua dengan dirinya menjadi lima orang.

Kesuksesannya itu tidak membuat Lere berpuas diri, ia memiliki visi besar. Setelah setahun, ia mendapat kesempatan membuka cabang di semua bandar udara di Afrika selatan. Perusahaan itu kemudian memiliki 60 pekerja di lima bandar udara di seluruh negara itu. Namun kemudian Lere fokus kepada tiga bandar udara yang utama : Cape Town, Durban, dan Joannesburg dengan 45 karyawan.

Nasihatnya untuk para pemula

"Jika memulai usaha di Afrika Selatan, Anda butuh kepercayaan diri," demikian nasihatnya kepada wirausahawan muda. "Tidak semua kondisi memberikan keuntungan pada waktu yang sama. Jika kamu tidak memulai, kamu tidak akan sampai kemanapun - kamu harus memulainya."

Walau telah sukses, Lere masih terus ingin mengembangkan usahanya. Ia mengincar beberapa negara tetangganya seperti Angola, Kenya dan Nigeria juga akan bekerja sama dengan Inggris dan Amerika Serikat. Kesuksesannya mungkin harus melewati berbagai kegagalan, namun hal itu menunjukkan tekad dan kerja kerasnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Sumber : CNN.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami