FUKRI: Hak Setiap Orang Untuk Rayakan Valentine

Internasional / 15 February 2015

Kalangan Sendiri

FUKRI: Hak Setiap Orang Untuk Rayakan Valentine

daniel.tanamal Official Writer
3750
<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]-->

Perayaan hari Valentine di Indonesia selalu saja mengundang polemik. Entah dari kalangan agama, ataupun dari masyarakat luas yang beragam pendapatnya tentang hari kasih sayang yang kerap dimaknai secara multitafsir. Ketua Forum Umat Kristen Indonesia (FUKRI) Jerry Tawalujan menilai siapapun berhak untuk memaknai dan juga merayakan hari yang jatuh pada 14 Februari tersebut.

“Kami tidak mendorong atau mendukung tapi juga tidak menolak mengenai hari Valentine. Intinya, kasih sayang tersebut harus kita praktekkan dan berikan setiap hari oleh keluarga, teman dan kepada semua orang. Allah Bapa telah terlebih dahulu mempraktekan kasih sayang yang begitu tinggi dan mendalam ketika Dia mengaruniakan anakNya yang tunggal, Yesus Kristus masti di kayu salib agar kita tidak mati oleh dosa yang kita perbuat,” kata Jerry kepada Jawaban.com, di Jakarta, Kamis (13/01/2015).

Jerry menambahkan bahwa adalah hak setiap orang untuk memaknai dan merayakannya namun dengan batas dan konteks yang sewajarnya saja. “Saya kira itu hak mereka untuk merayakan Valentine. Saya kira bagus sekali. Intinya adalah memberikan kasih sayang. Memang harus diijaga agar jangan melanggar batas keagamaan atau norma sosial. Tapi sebatas menyatakan rasa sayang, i love you, atau memberikan cokelat, saya kira itu sah-sah saja,” tambahnya.

Di Indonesia, polemik Valentine setiap tahunnya terus bergulir, ada yang mengharamkan, ada yang membela, namun ada juga kalangan yang memaknainya secara bebas hingga polemik ini terus menjadi-jadi di masyarakat. Pernyataan FUKRi boleh jadi parameter kita dalam memaknai Hari Valentine secara bebas namun juga dapat bertanggungjawab. Karena kasih sayang yang sebenarnya harus kita praktekan setiap harinya.

 


<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami