Dukungan warga Australia bagi kedua terpidana mati kasus narkoba ‘Bali Nine’ itu cukup besar. Saat eksekusi belum dilakukan saja, banyak sudah respon dari masyarakat. Nadjib khawatir respon tersebut akan membludak ketika eksekusi dilakukan. “Bahkan saat ini kami telah menerima lebih dari 100 surat dari semua lapisan masyarakat di Australia. Tidak hanya dari masyarakat umum tapi juga anggota parlemen dan pejabat tinggi,” terang Nadjib, seperti dilansir Detik.com, Senin (2/2).
Nadjib menuturkan, masyarakat Australia terus berupaya mencari solusi lain untuk mengubah putusan Presiden Joko Widodo. “Mereka mencoba untuk melobi saya. Apakah masih ada yang dapat dilakukan di Australia untuk mengubah keputusan akhir? Dan saya katakan segalanya telah diputuskan,” lanjutnya.
Kendati begiu, persoalan ini dianggap tidak akan menciderai hubungan diplomatic Indonesia dan Australia. Karena nyatanya, berdasarkan hasil jajak pendapat, separuh masyarakat Australia mendukung eksekusi mati tersebut. Meski masih belum memprediksi resiko terburuk dari kebijakan hukum Indonesia itu ke depan.
Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo meminta agar Duta Besar RI tetap menjalankan perannya sebagai humas atau juru bicara yang mampu menjelaskan alasan pemeirntah Indonesia menjatuhi eksekusi mati warga negara asing. Ia menyakini, hubungan antar negara tidak akan rusak bila diplomat bisa menjelaskan secara baik alasan tersebut kepada negara tempatnya bertugas.
Sumber : Detik.com/Politikindonesia.com/ls