Kalangan Sendiri
-
Share:
Susetyo: Pernyataan Ketua KPK Seperti ‘Kejar Tayang’
Theresia Karo Karo Official Writer
5508
Bola panas terus bergulir berkaitan dengan keputusan Presiden Joko Widodo atas calon Kapolri KomJen Pol Budi Gunawan. Pada Selasa (13/1) lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Namun di hari Kamis (15/1), rapat paripurna menyetujui Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Di tempat yang berbeda, Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan akan menahan tersangka pidana korupsi Budi Gunawan. Dilansir dari Antaranews.com, Samad mengungkapkan, “Jadi tidak ada tradisi, dan tidak akan pernah terjadi di KPK, seseorang yang sudah jadi tersangka tidak ditahan, sekali lagi saya tegaskan tidak ada tradisi dan tidak pernah diberlakukan di KPK bahwa seseorang yang sudah ditetapkan menjadi tersangka tidak ditahan.”
Menurut Direktur Eksekutif POINT Indonesia Karel Susetyo, pernyataan Samad dinilai akan menimbulkan ketidaknyamanan antara Presiden dan Kepolisian dalam lingkup kelembagaan.
“Kalimat ‘akan menahan Budi Gunawan dan melakukan penggeledahan rumah Budi’, jelas paksaan dan tekanan kepada presiden agar tidak melantik Budi Gunawan,” kata Susetyo.
Selain presiden, pernyataan ini juga membuat ketidaknyamanan di tubuh Polri. Karena Budi Gunawan merupakan representasi sah dari institusi penegak hukum. Menurutnya, telah terjadi komunikasi politik yang tidak sehat oleh KPK.
“Apa yang terlintas dalam beberapa hari ini kan mengesankan bahwa Abraham Samad sedang ‘kejar tayang’. Tanpa mengindahkan sama sekali dampak politis sebagai akibat dari pernyataannya,” ujar Susetyo.
Susetyo menilai bahwa Samad biasanya sangat berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Namun kali ini, dia merasa heran dengan sikap ketua KPK tersebut.
Sumber : Antaranews/Jawaban.com by tk
Di tempat yang berbeda, Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan akan menahan tersangka pidana korupsi Budi Gunawan. Dilansir dari Antaranews.com, Samad mengungkapkan, “Jadi tidak ada tradisi, dan tidak akan pernah terjadi di KPK, seseorang yang sudah jadi tersangka tidak ditahan, sekali lagi saya tegaskan tidak ada tradisi dan tidak pernah diberlakukan di KPK bahwa seseorang yang sudah ditetapkan menjadi tersangka tidak ditahan.”
Menurut Direktur Eksekutif POINT Indonesia Karel Susetyo, pernyataan Samad dinilai akan menimbulkan ketidaknyamanan antara Presiden dan Kepolisian dalam lingkup kelembagaan.
“Kalimat ‘akan menahan Budi Gunawan dan melakukan penggeledahan rumah Budi’, jelas paksaan dan tekanan kepada presiden agar tidak melantik Budi Gunawan,” kata Susetyo.
Selain presiden, pernyataan ini juga membuat ketidaknyamanan di tubuh Polri. Karena Budi Gunawan merupakan representasi sah dari institusi penegak hukum. Menurutnya, telah terjadi komunikasi politik yang tidak sehat oleh KPK.
“Apa yang terlintas dalam beberapa hari ini kan mengesankan bahwa Abraham Samad sedang ‘kejar tayang’. Tanpa mengindahkan sama sekali dampak politis sebagai akibat dari pernyataannya,” ujar Susetyo.
Susetyo menilai bahwa Samad biasanya sangat berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Namun kali ini, dia merasa heran dengan sikap ketua KPK tersebut.
Halaman :
1
Hot Topics
Related Articles
