3 Daerah Investasi Properti Potensial

Investment / 27 November 2014

Kalangan Sendiri

3 Daerah Investasi Properti Potensial

daniel.tanamal Official Writer
3724
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Portal Properti Global, Lamudi menyebutkan ada tiga daerah yang sangat potensial untuk berinvestasi properti di Indonesia. Daerah-daerah tersebut telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

"Tiga daerah yang menarik untuk investasi properti yakni, Manado, Pekanbaru, dan Balikpapan," kata Managing Director dan Co-Founder Lamudi Indonesia, Karan Khetan di acara Diskusi 'The Future of Real Estate In The Emerging Markets', Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Sementara untuk investasi di sektor pariwisata, dia menyarankan di Bangka dan Bali. Dan untuk Jakarta, kawasan potensial berada di daerah Jakarta Timur. "Di Jakarta Timur, lalu terus ke kawasan penyangga Bekasi sangat potensial untuk investasi residensial atau perumahan," papar dia.

Khetan beralasan, pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut cukup tinggi. Sebut saja Pekanbaru dan Balikpapan mencetak pertumbuhan ekonomi dua kali lipat dari ekonomi nasional yang rata-rata bertumbuh 5 persen.

"Pekanbaru dan Balikpapan punya pertumbuhan ekonomi 10 persen, Manado 7,5 persen. Sedangkan Jakarta cuma 5,8 persen. Jadi pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah memang berbeda," jelasnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah saat ini agresif menggenjot pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai contoh, pembangunan jalan, jalan bebas hambatan, Mass Rapid Transit (MRT), dan sebagainya.

"Nanti ada Trans Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan, Papua. Lihat saja sebelum tol JORR dibangun, pertumbuhan properti di sana stagnan tapi setelah dibangun, justru ada peningkatan pertumbuhan 30 persen," tegas Khetan.

Menurutnya, harga properti di Jakarta terus mengalami peningkatan, seperti di Jakarta Utara, sebagian wilayah di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Namun ini menjadi peluang bagi siapapun untuk berinvestasi properti.


<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami