Agama, baikkah bagi manusia?
Sumber: crcs.ugm.ac.id

Internasional / 20 November 2014

Kalangan Sendiri

Agama, baikkah bagi manusia?

Tiurma Ida Purba Official Writer
3292

Pada tanggal 11 April 2013 di Hongkong, Debat Internasional mengangkat topik ini “ Religion is Good For You”. Cukup meneganggkan memang topik yang diangkat oleh lembaga Intelligence Squared2 : World of Debate.

Tidak hanya itu, lembaga dunia debat IQ2 di London yang mempunyai cabang di Australia, Amerika Serikat dan Asia menghadirkan empat pembicara. 
Dalam debat ini memiliki topik yang sangat bagus yaitu mengenai apakah agama itu baik atau sebaliknya tidak baik bagi manusia.

Agama adalah baik adanya. Indonesia terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa. Tidak hanya kaya akan sumber daya alam, sumber daya manusia, bahkan dengan berbagai provinsi yang ada. Sebagai masyarakat Indonesia seharusnya lebih bersyukur akan perbedaan yang ada namun menyatukan. Perbedaan itu indah. Persatuan adalah jalan menuju damai. Alangkah Indahnya bila semua rakyat Indonesia rukun. 

Banyak negara yang sesungguhnya mengagumi bangsa ini. Bukan hanya unik tetapi sebuah negara yang berkembang yang memiliki kreativitas yang sangat tinggi. Namun, walaupun begitu kerap kali agama menjadi bahan perdebatan. Sesungguhnya semua agama itu baik, akan tetapi banyak pihak yang memperdebatkannya.

Setiap orang yang mempunyai agama seharusnya menghargai agamanya sendiri namun tidak mengusik agama lain. Agama tidak bisa dicampur adukkan dengan politik. Inilah kesalahan yang banyak orang lakukan. Agama mempunyai keunikan tersendiri. Menghargai agama orang lain adalah sesuatu yang sangat mulia di lakukan. Karena semua agama mengajarkan kebaikan. Apakah agama itu ?

Wikipedia menjelaskan bahwa Agama  adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Keadaan menjadi lebih buruk ketika kekuasaan politik untuk kepentingan politik atau agama menggunakan negara guna menindas dan memerangi kelompok agama tertentu yang mereka pandang sesat atau mengancam status-quo  politik dan agama. Sepanjang sejarah dengan mudah ditemukan berbagai kasus di mana agama menjadi alat bagi para penguasa untuk melakukan penindasan.

Wikipedia Indonesia juga mengutarakan kata agama terkadang digunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas. Namun, dalam kata-kata Emile Durkheim, agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah “ sesuatu yang nyata sosial”. Emile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.

Penelitian Wikipedia Indonesia ini  melaporkan sebuah jajak pendapat global 2012 bahwa 59% dari populasi dunia adalah beragama, 36 % tidak beragama, termasuk 13% yang ateis dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahu 2005. Rata-rata wanita lebih religious daripada laki-laki. Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip –prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme.

Jadi, dengan mengetahui apa agama itu sebenarnya, seharusnya semua umat beragam di Indonesia dapat lebih  menghargai agama kita dan agama orang lain. Kebaikan yang kita lakukan akan dapat memberkati orang lain, tak peduli apapun agamanya. Melakukan kebaikan bagi orang lain tanpa mengharapkan pamrih dan  mengasihi orang lain adalah sedikit perintah agama yang diajarkan kepada kita. Mari bersatu, Mari melakukan kebaikan bagi sesama.

Sumber : republika.co.id/wikipedia/by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami