Sudah Tua, belum punya rumah?
Sumber: pakarinvestasi.com

Investment / 20 November 2014

Kalangan Sendiri

Sudah Tua, belum punya rumah?

Tiurma Ida Purba Official Writer
4609

Mau investasi ? Investasi rumah, tanah, emas atau asuransi? Kali ini cobalah untuk berinvestasi rumah.  Harga rumah akan terus meningkat terus setiap tahunnya. Rata- rata kenaikan rumah adalah sekitar 15-20% setiap tahunnya. Rumah dapat dijadikan tempat tinggal ataupun  instrument investasi. Menyewakan dapat mendapatkan keuntungan. Memang diperlukan biaya khusus untuk perawatan rumah dan biaya asuransi yang berguna sebagai penekan resiko kepemilikan unit. Dan tidak lupa pajak juga diperlukan untuk investasi rumah.

Mayoritas masyarakat Indonesia sangat mendambakan rumah. Rumah adalah kebutuhan primer yang dibutuhkan manusia selain kebutuhan pangan dan sandang. Dalam membeli sebuah rumah dibutuhkan tekad untuk menabung. Karena banyak masyarakat Indonesia yang belum punya rumah. Hal ini mengundang banyak perhatian termasuk dari Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri). Tjahjo Kumolo menginginkan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) memiliki rumah pribadi dalam waktu dekat. Tjahjo menemukan PNS yang telah bekerja 20 tahun, tetapi masih mengontrak rumah. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kemendagri, Agung Mulyana, saat mengisi acara Rapat Kerja Nasional Real Estate Indonesia (REI) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014). 


"PNS kok gak punya rumah? Sudah kerja 20 tahun belum punya rumah," ujar Agung menirukan kata-kata Tjahjo.

Agung menambahkan, dengan memberi rumah kepada PNS, sama saja mengurangi angka backlog  atau kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan rumah di Indonesia.

"Ternyata penyumbang terbesar  backlog  itu PNS. Di Indonesia, jumlah PNS mencapai 4 juta orang," papar Agung.

Susahnya perizinan dalam membangun rumah yakni 28 perizinan menyebabkan backlog tinggi. Kedua, ongkos besar yang digunakan dalam membeli tanah. Ketiga adalah fasilitas. Perumahan akan berkembang apabila disekitarnya ada fasilitas pendukung, seperti pasar, puskesmas, bank ataupun tempat makan. Untuk pengadaan fasilitas ini, pengembang bisa bekerja sama dengan pemerintah.

 

Agung juga menjelaskan bahwa pemerintah mempunya anggaran untuk membangun pasar dan puskesmas. Dan itu bukan kewajiban pengembang. Tujuannya adalah untuk kebutuhan masyarakat. Masyarakat akan terbantu sekali dan tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk ke pasar atau puskesmas.

Pertama, keuntungan dengan berinvestasi rumah sebaiknya memilih perumahan yang mudah diakses dengan kendaraan umum. Adanya kendaraan umum menuju rumah sangat membantu masyarakat yang tidak memiliki transportasi seperti mobil pribadi atau motor.

Kedua, jalan cukup besar untuk lahan parkir ketika ada acara. Banyak sekali warga yang mengeluhkan karena jalan perumahan saat ini sangat kecil. Pengembang seharusnya harus memperhatikan hal ini. Memang kalau memiliki rumah di jalan yang cukup besar relatif mahal. Namun, lebih baik sedikit mahal akan tetapi dapat dengan mudah menampung parkiran mobil di depan rumah. Karena akan menyusahkan sekali apabila para masyarakat tidak mempunyai lahan parkir, bukan hanya pada pemilik rumah namun pada tamu-tamu yang datang juga.

Ketiga, masyarakat juga harus memperhatikan apakah bangunan kokoh atau tidak? Bangunan yang modern saat ini di bangun dengan baja ringan. Kelebihan baja ringan adalah lebih awet dibanding kayu. Dengan memperhatikan ketiga hal diatas, maka masyarakat mendapat manfaat lebih dalam membeli rumah.

Bagaimana, apakah anda sudah siap berinvestasi rumah. Sebaiknya anda membuat rencana untuk membeli rumah. Menabung adalah salah satu jalan untuk membeli rumah. Membeli rumah tidak harus dengan cash, namun bisa juga dengan kredit. Dengan kredit jauh lebih meringankan. Mari menabung untuk masa depan.  

Sumber : propertikompas.com/by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami