Sebanyak 13 kawasan ekonomi akan mulai dibangun oleh pemerintah Indonesia mulai akhir tahun 2014 hingga pertengahan 2015. Pembangunan 13 kawasan ini didasari untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015.
Ke-13 kawasan ekonomi yang akan dibangun tersebut diantaranya Bintuni, Papua Barat; Bitung, Sulawesi Utara; Palu, Sulawesi Tengah; Morowali, Sulawesi Tengah; Konawe, Sulawesi Tenggara; Buli, Maluku Utara; Bantaeng, Sulawesi Selatan; Batulicin, Kalimantan Selatan; Ketapang, Kalimantan Barat; Landak, Kalimantan Barat; Kuala Tanjung, Sumatera Utara; Sei Mangkei, Sumatera Utara; dan Tanggamut, Lampung. Juga dua kawasan ekonomi di Jawa: Gresik, Jawa Timur, dan Sayung, Demak.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pembangunan kawasan industri ini telah disesuaikan dengan potensi daerah. Keunggulan dan potensi daerah bisa segera diolah di kawasan industri baru tersebut. Dia mengatakan pemerintah juga akan mengupayakan pembangunan infrastruktur di kawasan industri baru. "Salah satunya pelabuhan, agar mempermudah distribusi," ujarnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan pembangunan 13 kawasan ekonomi itu akan berlangsung selama 5-7 tahun. Pemerintah sendiri masih menghitung nilai investasi 15 kawasan ini, termasuk mengkaji serapan tenaga kerjanya.
Nantinya, pemerintah menjadikan kawasan ekonomi di Jawa untuk pembuatan barang konsumsi (consumer goods). Sedangkan di luar
Jawa untuk produksi barang lain. Setiap kawasan memiliki fokus garapan yang
disesuaikan dengan sumber daya alam setempat, komitmen pemerintah daerah, infrastruktur, pasokan energi, sumber daya manusia, serta pasar.