Bell's Palsy Buat Penderita Minder dan Depresi
Sumber: Vemale.com

Psikologi / 5 November 2014

Kalangan Sendiri

Bell's Palsy Buat Penderita Minder dan Depresi

Lori Official Writer
11884
Bell’s Palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan otot-otot di satu sisi wajah sehingga wajah menjadi asimetris atau tampak seperti stroke. Kelumpuhan ini membuat wajah terlihat tanpa ekspresi dan melumpuhkan indera perasa. Kondisi ini pun terjadi secara tiba-tiba dengan gejala awal seperti bibir kesemutan, air liur, mata atau mulut kering, kemudian akan mencapai puncaknya dalam waktu 48 jam.

Meski mengalami kelumpuhan, namun Bell’s Palsy cukup berbeda dengan stroke karena tidak disertai dengan kelumpuhan anggota tubuh yang lain. Sementara Bells Palsy hanya menyebabkan rusaknya otot-otot pada organ yang langsung berhubungan dengan syaraf sehingga hanya organ di sekitar wajah yang mengalami kelumpuhan.

Wajah dengan kondisi lumpuh ini tentu saja akan sangat menganggu penampilan penderita. Meski jenis penyakit ini bersifat sementara, namun penderita Bells Palsy kemungkinan besar akan mengalami gangguan psikis dan psikologis berupa rasa minder, rendah diri dan menarik diri dari lingkungan sekitar.

Kondisi ini sempat dialami oleh seorang konsultan bidang keuangan bernama Maya. Ia terserang bells palsy ketika bangun tidur pagi hari. Kekakuan di wajahnya ditenggarai oleh posisi tidur yang salah. Wajahnya yang tak lagi simetris membuatnya menjadi kehilangan rasa percaya diri dan stress.

“Bell’s Palsy bukan penyakit yang mengancam jiwa, tapi bisa menghancurkan rasa percaya diri si penderita dan berujung depresi. Ini karena proses penyembuhan penyakit ini memakan waktu cukup lama, dan secara fisik penampilan si penderita juga jadi tak menarik lagi,” terang Dr. Kemal Imran Sp.S, ahli penyakit saraf dari Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, seperti dikutip Vemale.com.

Untuk diketahui, Bell’s Palsy dapat menyerang siapa saja, namun menjadi sangat rentan bagi pria dan wanita berusia 15-50 tahun. Tak hanya itu, resiko penyakit ini juga berpotensi tiga kali lipat diderita oleh ibu hamil pada masa kehamilan trismester tiga atau menjelang masa persalinan. Hal ini banyak disebabkan oleh konsumsi garam berlebih dan minum air putih yang sedikit.

Selain itu, Bell’s Palsy juga dapat terjadi akibta kebiasaan-kebiasaan seperti:

- terlalu lama berada di dalam ruangan ber-AC

- terkena semburan AC/kipas angina langusng ke wajah

- mengendarai motor tanpa helm penutup wajah, serta

- mandi air dingin di malam hari

Meski Bell’s Palsy merusak penampilan diri dan menyebabkan minder, namun orang yang mengalami penyakit ini kebanyakan akan pulih dengan atau tanpa pengobatan. Sangat dianjurkan untuk melakukan pengobatan atau terapi fisik, pengobatan alternatif (terapi vitamin, akupuntur atau teknik relaksasi) dan bedah. Sepanjang proses ini pula penderita membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Sumber : Berbagai Sumber/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami