Tahan Marah Demi Suami, Wanita Ini Pilih Rajut Boneka
Sumber: Thinkstockphotos.com

Marriage / 21 October 2014

Kalangan Sendiri

Tahan Marah Demi Suami, Wanita Ini Pilih Rajut Boneka

Lori Official Writer
5675
Pertengkaran adalah satu sisi yang sangat rentan terjadi di tengah perjalanan pernikahan. Dalam kehidupan berumah tangga, amarah dan ego menjadi tantangan besar kebahagiaan dan kerukunan suami / istri. Tak sedikit diantaranya akhirnya berujung pada ketegangan hubungan hingga perceraian.

Namun uniknya, sepasang suami / istri yang sudah menikah 60 tahun ini punya cerita lucu untuk tetap menjaga kerukunan dan kebahagiaan rumah tangganya. Mereka selalu mesra, romantis, saling menyayangi dan terbuka. Tetapi tidak dengan satu hal ini, kotak sepatu yang disimpan oleh sang istri di atas lemari pakaian yang dilarang untuk disentuh oleh suami.

Merasa larangan itu sangat serius, sang suami mematuhi hal itu. Hingga suatu hari ketika sang istri jatuh sakit, rahasia kotak sepatu itu pun diketahui sang suami. Dengan sakit keras yang diderita si istri mendorongnya mengungkap rahasia di balik kotak sepatu itu kepada sang suami.

Alangkah terperanjatnya sang suami saat mengambil dan membuka kotak sepatu itu. Ia menemukan gulungan uang senilai 95.000 dollar AS atau sekitar Rp950 juta. Uang itu diikat dalam gulungan-gulungan dengan karet dan di dalamnya juga terdapat 2 buah boneka rajutan.

Sang suami bertanya, “Dari mana uang ini, Sayang?”.

Istrinya pun menceritakan kebiasaan selama pernikahan yang tak diketahui sang suami. “Saat awal-awal kau menikah denganku. Nenekku menceritakan rahasia sebuah pernikahan bahagia. Katanya rahasia itu adalah agar aku tidak bertengkar denganmu, jadi aku harus mengendalikan marah,” terangnya.

Sang istri menceritakan bagaimana ia mengendalikan marah setiap kali suaminya keras kepala, egois dan menyebalkan. “Nenekku bilang kalau aku sudah mulai marah padamu, sebaiknya aku merajut boneka”.

Saat itulah sang suami mengetahui mengapa sang istri sangat jarang marah kepadanya. Selama menjalani pernikahan, ia hanya marah beberapa kali saja. Merasa penasaran, sang suami bertanya lagi dari mana uang sebanyak itu ia dapatkan. “Sayang, tapi dari mana uang sebanyak ini? Kau menabung uang belanja kita?”.

Jawab sang istri, “Oh, itu? Uang itu kudapatkan dari menjual boneka-boneka hasil rajutanku”.

Rasa haru menyelimuti hati suaminya. Selama 60 tahun, sang istri dengan tekun menahan marah dengan merajut entah sudah berapa ratus boneka. Ia salut dengan pribadi sang istri yang sanggup menahan amarah dan tetap sabar menghadapi karakter suami yang dengan sengaja atau tak sengaja melukai hatinya.

Dari kisah ini, kita para pasangan suami / istri diajarkan bahwa melawan amarah dengan amarah tak akan menyelesaikan masalah dalam rumah tangga. Justru sebaliknya, sekalipun saat tindakan dan perkataan pasangan terasa sakit dan melukai hati, salah satunya harus mengalah. Mengalah bukan berarti pasrah dan membiarkan tindakan pasangan, namun mengalah untuk menang atas rasa ego dan berhasil mengelola amarah demi menjaga kelanggengan pernikahan. Sudahkah pasangan mampu mengelola amarah kepada pasangan?

Sumber : Vemale.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami