Moralitas Anak Berkembang dari Waktu ke Waktu-1
Sumber: www.vemale.com

Pelayanan Anak / 6 September 2014

Kalangan Sendiri

Moralitas Anak Berkembang dari Waktu ke Waktu-1

Hevi Teri Official Writer
1436

eunike

Cuuraaanngg!!" Teriak Tino pada adiknya, Ruli seraya merubuhkan seluruh buah catur dari atas papan catur. Sejenak kemudian terdengar teriakan dan tangisan Ruli yang ditimpali oleh baku pukul di antara keduanya.

Permainan dan cara anak bermain seringkali merupakan petunjuk yang baik mengenai moralitas anak. Apa yang anak anggap sebagai benar atau salah, curang atau adil, memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana anak menilai dunianya. Hal ini telah lama diselidiki oleh mendiang Lawrence Kohlberg, seorang pakar pendidikan moral terkemuka di dunia. Menurut Kohlberg, perkembangan moral anak terkait dengan perkembangan cara berpikir (kognitif) anak. Artinya, semakin tinggi tingkat perkembangan berpikir anak, semakin besar pula potensi anak mencapai tingkat perkembangan moral yang lebih baik. Meskipun demikian, belum tentu anak yang mempunyai kecerdasan tinggi akan dengan sendirinya memiliki tingkat perkembangan moral yang baik pula.

Masih harus pula ditambahkan bahwa tidak berarti anak yang mempunyai konsep moral tinggi akan mempunyai perilaku moral yang baik pula. Jadi, anak yang tahu bahwa berlaku licik itu tidak baik tidak dengan sendirinya akan lurus terus tindakannya. Namun paling tidak, anak yang kepekaan moralnya tinggi akan mempunyai potensi lebih besar untuk bertindak dengan prinsip etis yang lebih jelas, konsisten, dan bermutu. Selain itu, yang penting diingat adalah bahwa dasar dari moral kita adalah pengenalan yang benar akan hakekat Allah. Sekalipun kita tidak mungkin dapat mengenal Allah sampai sedalam-dalamnya, paling sedikit kita perlu membaca penyataan Diri Tuhan di dalam Alkitab sedemikian rupa sehingga kita mengenal lebih banyak hakekat kesucian, keadilan, dan kemahakuasaan Allah.

Pemahaman terhadap cara anak memberikan keputusan etis akan sangat menolong kita untuk membantu anak memperoleh kepekaan moralitas yang tinggi. Kita dapat menolong anak kita memahami apa yang Allah hargai dari kita sesuai dengan tingkat pemahaman yang mereka capai. Dengan begitu, kita juga akan mengurangi ketegangan yang tidak perlu ketika kita menjelaskan tentang hukuman dan ganjaran Allah kepada orang percaya.


>>>>>


by. Heman Elia, M.Psi. (Buletin Pendidikan Iman Anak)

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami