HUKUMAN / MENDISIPLIN ANAK

Pelayanan Anak / 16 August 2014

Kalangan Sendiri

HUKUMAN / MENDISIPLIN ANAK

Hevi Teri Official Writer
1086

 

Ajaran/ aturan, hukum, tidak akan berlaku, tidak akan dipatuhi dan membawa keadaan ‘chaos’ atau kacau jika tidak ada hukuman bagi yang melanggarnya. Hukuman atau pendisiplinan adalah bagian dari pendidikan. Tidak menghukum anak, berarti tidak sedang mendidik, bahkan tidak mengasihi anak. Bagian dari mendidik adalah menghukum atau mendisiplin anak, itu satu bentuk dari kasih dan perhatian.
Sikap pemberontakan, liar, karena anak tidak pernah ditegor, tidak pernah didisiplin atau terlalu dimanja. Banyak anak-anak bertingkah, nakal di sekolah atau sekolah minggu, untuk mencari perhatian, karena di rumah di dibiarkan oleh orang tuanya apapun yang dia perbuat. Banyak anak yang kurang perhatian. Dengan menghukum dan mendisiplin, berarti kita juga mengasihi dan memperhatikan anak kita.

Fungsi dan Tujuan Hukuman
Tujuan dan fungsi hukuman adalah untuk menekankan dan menegakkan peraturan secara lebih sungguh-sungguh. Fungsi hukuman adalah untuk menegaskan peraturan, untuk menyatakan kesalahan, untuk menyadarkan seseorang yang berada di jalan yang salah dan meninggalkan jalan tersebut. Hukuman juga berguna untuk seseorang belajar untuk mau diatur, mau ‘submission’ / menundukkan diri dibawah kepemimpinan/ otoritas orang lain.
Saya berikan contoh, di Singapura orang-orang Indonesia sangat taat dengan tidak membuang sampah di jalan, demikian juga dengan tidak melewati batas maksimal kecepatan yang diijinkan (Demikian juga kalau di Australia atau Amerika mereka taat dengan ‘speed limit’). Kenapa demikian taat, bukankah di Indonesia juga ada peraturan yang sama? Ya peraturannya ada tetapi di Indonesia orang yang melewati batas kecepatan atau membuang sampah di jalan tidak dihukum. Di Singapura saudara bisa dicabut SIM-nya, bahkan denda yang cukup besar jika melanggar aturan tersebut. Makin banyak nilai kecepatan yang dilewati, makin tinggi dendanya.

Hukuman membuat peraturan ditegakkan. Hukuman membuat orang menyadari kesalahan, menekankan peraturan dan menghormati peraturan tersebut.

 

 

Inspirasi Mendidik Anak (Pdt. Ir. Jarot Wijanarko)

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami