Bagaimana Seorang Ayah Belajar Berkomunikasi
Sumber: google

Pelayanan Anak / 6 August 2014

Kalangan Sendiri

Bagaimana Seorang Ayah Belajar Berkomunikasi

Hevi Teri Official Writer
1379

Pada umumnya wanita pada usia dua puluhan dapat mengungkapkan perasaan mereka, tapi tidak demikian dengan pria muda. Mereka mungkin berasal dari keluarga yang tidak biasa bersikap terbuka. Ayah mereka menyimpan perasaannya sendiri.

     Jika Anda adalah suami yang masih muda dan seorang ayah yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, bagaimana Anda belajar untuk terbuka kepada isteri dan anak-anak Anda?

Langkah I: Sadarilah bahwa Anda mempunyai kesulitan tersebut.
Ketika Anda melihat bagaimana isteri dan anak Anda menyatakan perasaan mereka, Anda merasa terbatas karena tidak bisa melakukan hal yang sama.

Langkah II: Kembangkanlah perbendaharaan kata yang baru. Anda perlu mempelajari kata-kata untuk membagikan masalah pribadi. Pada umumnya pria berkata berdasarkan kenyataan, misalnya,"Saya akan kerja lembur di kantor", "Kita kehabisan susu".

     Saya menganjurkan kepada para pria ini untuk mulai menggunakan kata sifat, misalnya,"Hari ini saya merasa dikejar-kejar tugas kantor dan membuat jantung saya berdebar-debar", "Saya merasa sedih sekali, saya merasa patah semangat hari ini".

     Jika Anda sudah terbiasa dengan kata-kata sifat, Anda dapat melakukannya dengan menggunakan metafora, misalnya "Setelah seharian bersama-sama dengan anak-anak, saya merasa seperti selada layu (sangat lelah)".

     Ketika Anda mulai menggunakan kata-kata untuk membagikan perasaan, sesuatu yang menarik akan terjadi pada anak-anak Anda. Mereka mulai berpikir,"Jika ayah saya berkata seperti itu berarti saya boleh mengatakan perasaan saya juga. Pasti tidak apa-apa jika saya mengatakan bahwa saya sedang patah semangat atau marah atau sangat marah." Jika anak-anak dapat belajar terbuka, keluarga Anda dapat menjadi keluarga harmonis karena memiliki komunikasi yang lancar.

 

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami