Terdapat beberapa peran yang dapat disebutkan di bawah ini dari keberadaan Sekolah Minggu di sebuah jemaat.
1. Sarana pendidikan iman dan penginjilan bagi anak-anak.
Di Sekolah Minggu anak-anak dididik untuk mendengar dan memahami pokok-pokok imannya dengan berbagai bantuan metode mengajar yang dipraktekan oleh gurunya. Selain itu, anak pun belajar akan Tuhan Allahnya, Yesus Kristus, yang pada suatu saat nanti ia harus mengambil keputusan untuk menerimaNya secara pribadi sebagai Tuhan dan Juruselamatnya ataukah tidak. Sekolah Minggu turut berperan dalam diri anak untuk mengambil keputusan tersebut. Apabila ia mendengar dan melihat (melalui sikap gurunya) kasih Tuhan maka ia akan menyambut Tuhan Yesus Sebagai Tuhannya. Tetapi jika sebaliknya? Jangan heran apabila ada dari antara Anak Sekolah Minggu yang belum dapat menerima Yesus pada saat dewasa atau bahkan menolaknya sama sekali.
2. Sarana gereja untuk mengajarkan pokok-pokok pegangan ajarannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa warna ajaran sebuah Sekolah Minggu tergantung kepada pokok-pokok ajaran yang dipegang oleh gereja tersebut. Sehingga keberadaan dari gereja tersebut dapat terjaga dan terpelihara.
3. Sarana gereja membentuk pribadi Kristen yang sanggup menyatakan persekutuan, pelayanan dan kesaksiannya.
Sekolah Minggu sebagai wadah pembinaan gereja juga turut berperan bagi terbentuknya watak kristiani pada anak , yaitu suatu sikap yang mau bersaaksi, hidup sebagai terang dan garam dunia, baik di lingkungan keluarga, sekolah, kerja dan lingkungan pergaulan lainnya; pribadi yang tidak hidup egois tetapi peduli akan keberadaan sesamanya yang membutuhkan bantuannya serta mempunyai rasa memiliki terhadap gerejanya sehingga mau terlibat di dalam gerak pelayanan gereja di mana ia menjadi anggotanya.
>>>>
Oleh Pdt. Jotje Hanri Karuh
Sumber : google