Mengajar Anak untuk Memilih
Sumber: google

Parenting Superbook / 9 July 2014

Kalangan Sendiri

Mengajar Anak untuk Memilih

Zakarias Feoh Official Writer
2266

Memilih adalah hak setiap anak, akan tetapi anak-anak membutuhkan bimbingan atau pendamping untuk menentukkan pilihannya.  Pendamping yang tepat adalah orang dari anak-anak itu sendiri.  Ada 3 kelompok siswa yang mengalami masalah dalam pemilihan jurusan.

Kelompok siswa yang mengalami masalah dalam pemilihan jurusan, yaitu:

  1. Para siswa yang mempunyai banyak talenta atau mempunyai banyak kebisaan. Mereka adalah anak-anak yang sering kali kebingungan menentukan pilihan jurusan mana yang mereka akan masuki.
  2. Orang-orang yang sama sekali tidak tahu karena tidak mengerti apa talentanya, apa kebisaannya. Kebingungan yang bersumber dari ketidaktahuan akan diri mereka, akan kemampuan mereka.
  3. Anak-anak yang mempunyai satu kebisaan yang menonjol. Jadi dari sejak SMU atau dari sekolah lanjutan atas mereka sudah bisa melihat jelas kira-kira saya akan memasuki jurusan apa.

Prinsip-prinsip pemilihan jurusan yang tepat adalah:

  1. Kita mesti mengingat bahwa jurusan studi hanyalah satu bagian dari proses pencapaian karier. Yang mau saya tekankan adalah jurusan studi itu tidaklah 100% menentukan masa depan hidup kita. Jangan sampai kita ini terlalu menitikberatkan pada jurusan studi, seolah-olah kalau kita memilih jurusan yang keliru maka hancurlah hidup kita selama-lamanya. Jadi kita orang tua harus menempatkan masalah ini dalam perspektif yang tepat.
  2. Jurusan studi merupakan bagian persiapan yang penting. Persiapan baik itu secara informasi, ilmu-ilmu yang harus dikuasai untuk bidang tersebut atau membentuk pola pikir kita agar lebih siap memasuki bidang-bidang tertentu.
  3. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat kita. Masuk ke jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan kita sudah pasti akan membuat kita terhuyung-huyung, kalau tidak kita akan berhenti di tengah jalan karena tidak sanggup untuk meneruskannya. Jangan juga masuki bidang yang kita mampu tapi kita tidak berminat, kita tidak mempunyai ketertarikan ke situ sebab kalau kita memasukinya biasanya kita juga tidak bertahan lama.
  4. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kepribadian kita. Pekerjaan yang nanti kita akan lakukan seyogyanya sesuai dengan kepribadian kita. Misalnya orang mau jadi dokter tapi paling takut melihat darah misalnya, begitu melihat darah dia pingsan nah bagaimana menjadi dokter.
  5. Waktu memilih jurusan kita perlu bertanya kepada diri sendiri dapatkah saya melakukan pekerjaan yang sama ini selama 10 tahun.
  6. Kita juga mesti bertanya apakah saya bisa membiayai kehidupan saya dengan karier ini, jika tidak kita mesti memilih misalnya kalau memungkinkan dua jurusan sekaligus, agar kita dapat memperoleh pekerjaan yang lebih memadai.

Alkitab memberikan nasehat didalam Mazmur 37:23-26, "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya, apabila ia jatuh tidaklah sampai tergeletak sebab Tuhan menopang tangan-Nya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta roti. Tiap hari Ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman dan anak cucunya menjadi berkat."   Prinsipnya adalah bawalah anak-anak pada Tuhan dan ajarlah dia untuk mengerti bahwa Tuhanlah yang memberi berkat dan bagi Tuhan tidak ada yang mustahil didalam menolong dan memberkati setiap anak-anak.   Hal ini akan memberi harapan dan kekuatan bagi anak-anak untuk menentukkan pilihan.

 

 

 

 

Sumber : sabda org, berbagai sumber, zf
Halaman :
1

Ikuti Kami