Membesarkan Anak dalam Tuhan-2
Sumber: google

Pelayanan Anak / 1 July 2014

Kalangan Sendiri

Membesarkan Anak dalam Tuhan-2

Hevi Teri Official Writer
1728

Tuhan memberikanku anak, bagaimana Ia ingin aku membesarkannya?

http://www.jawaban.com/assets/uploads/hevi_teri/images/main/140618154814.jpg

Bab pertama diawali dengan memberikan konsep dasar yang sangat mempengaruhi cara mendidik anak. Anak adalah pusaka dari Tuhan (Mazmur 127:3), anak jangan dilihat sebagai sumber kebahagiaan keluarga ataupun sumber kerepotan, namun sebagai pemberian dari Tuhan yang sangat bernilai. “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya... sebagaimana seorang ibu mencintai anak, demikian juga Bapamu yang di sorga” (Mazmur 102:13, Yesaya 66:13). Ayah dan ibu adalah wakil Tuhan bagi anak. Kewibawaan ayah menyatakan kuasa dan kedaulatan Allah sedangkan kelembutan ibu menyatakan cinta kasih, perlindungan, dan jaminan yang penuh. Anak akan melihat Tuhan melalui hidup orang tuanya, karena itu orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Hukum kelima dari Sepuluh Perintah adalah “Hormatilah orang tuamu” (Keluaran 20:12), hal ini berarti bahwa hubungan antara orang tua dan anak adalah hubungan horizontal, bukan vertikal. Karena itu orang tua harus menghadapi anak sebagai anak dan mendidik anak sebagai manusia.

Bab-bab selanjutnya adalah mengenai prinsip mendidik anak, hal-hal apa yang diperlukan oleh anak, yang harus diwaspadai dalam diri anak, dan yang dapat menenggelamkan suatu keluarga.

Apakah prinsip dalam mendidik anak? Mendidik anak adalah memikirkan yang terbaik untuk mereka, bukan menyelesaikan kesulitan sendiri, misalnya dengan mengomel terus ataupun memukul terlalu keras. Dalam memikirkan yang terbaik bagi anak, maka orang tua harus menetapkan tujuan yang mulia bagi anak sesuai dengan potensi anak, kemudian dikembangkan sehingga berguna menurut kehendak Tuhan bukan kehendak orang tua sendiri. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa ada kalanya cara pendidikan ayah berbeda dengan cara pendidikan ibu, dan hal ini dapat menimbulkan konflik yang bukan saja tidak mendidik namun sebaliknya membuat anak menjadi tidak hormat pada orang tua. Karena itu orang tua harus belajar bagaimana membina hubungan komunitas yang rukun dengan melihat pada Allah Tritunggal. Prinsip lain dalam mendidik anak adalah keseimbangan antara keadilan dan kasih, janganlah mendidik anak semata-mata dengan keadilan saja atau dengan kasih saja. Oleh karena itu orang tua dituntut untuk bersikap bijaksana. 

selesai


by. Pdt. Dr. Stephen Tong

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami