Paulus  dan Lena memasuki perkawinan yang bahagia. Mereka dikaruniai empat orang  anak. Mereka menjalani kehidupan berkeluarga dengan saling mengasihi  dan sangat bahagia. Namun masa-masa indah itu harus diguncang dengan  ujian yang berat. Putera kedua mereka yang bernama Sigit menjadi korban  tabrak lari dan meninggal dunia. 
Paulus
Sebelum  kejadian itu, kehidupan rumah tangga saya begitu bahagia. Saya juga  mengalami masa-masa paling indah bersama isteri saya. Seperti ada link yang putus, ada sesuatu yang hilang dari kehidupan keluarga kami.
Lena
Saya sangat kehilangan akan kepergian Sigit yang begitu tiba-tiba. Saya amat bersedih karena saya sangat mencintai anak saya.
Kejadian  ini membuat Lena larut dalam kesedihan yang mendalam. Jiwanya tertekan  dan berakibat buruk pada kesehatannya. Lena terserang stroke.
Hari  demi hari saya menemani Lena yang terbaring lemah dan tidak bisa diajak  bicara. Tim dokter yang menangani mengatakan bahwa sudah tidak ada  harapan lagi. Menurut mereka sudah 90 persen jiwa isteri saya tidak  terselamatkan lagi. Kalaupun Lena hidup maka keadaanya tidak akan  membaik. Ia akan tetap terbaring di tempat tidur, tidak bisa berjalan  dan berbicara lagi. Saat itu saya sangat sedih karena saya belum siap jika harus ditinggalkan oleh orang yang saya cintai. 
Dengan  setia dan penuh kasih Paulus menjaga dan merawat Lena. Ia juga tidak  pernah berhenti berdoa untuk kesembuhan Lena. Paulus dengan sabar  melayani isterinya.
Lena 
Saya sangat terharu dengan  apa yang dilakukan suami saya. Saaat itu saya benar-benar merasakan  betapa besar kasih sayang yang diberikan olehnya. 
Mukjizat terjadi
Secara  tiba-tiba keadaan Lena berangsur-angsur pulih dengan mengagumkan. Kaki  dan tangannya sudah mulai bisa digerakkan. Segala diagnosa dokter yang  pernah diberikan dipatahkan oleh kasih sayang dan perhatian dari Paulus  terhadap isterinya. Doa Paulus dijawab oleh Tuhan. Lena sembuh total,  pulih seperti sediakala.
Paulus
Saya sungguh takjub  dengan bukti keagungan Tuhan. Betapa Tuhan sangat mengasihi dan perduli  atas kehidupan saya dan isteri saya. Satu permintaan saya kepada Tuhan  supaya saya diberi kesempatan untuk mencurahkan kasih sayang saya kepada  isteri saya sampai masa tua. Supaya saya juga bisa membahagiakannya  sampai Tuhan memanggil.
Jika manusia bisa sampai sebegitu mencintai dan menyayangi pasangannya, apalagi Yesus yang kita sembah. Dia mau lahir ke dunia ciptaan-Nya dan mati buat kita semua.
Sumber Kesaksian: Paulus dan Lena