Setelah dua periode menjadi partai penguasa, hasil Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (8/5) malam cukup mengejutkan. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa partainya memilih untuk tidak memihak pada dua koalisi yang sudah terbentuk saat ini, yaitu PDI Perjuangan dan Gerindra.
"Rapimnas juga berpendapat, akan lebih mulia dan terhormat jika Partai Demokrat bersikap mandiri, tidak perlu meminta-minta dari pihak mana pun untuk sebuah kekuasaan," demikian pernyataan SBY yang dikutip oleh Kompas.com.
Dengan pilihan ini, partai Demokrat membuka peluang untuk menjadi partai oposisi di parlemen mendatang. SBY berharap dengan menjadi partai oposisi, partai Demokrat bisa melakukan pembenahan sambil mendengar kritikan dan masukan dari masyarakat. Dengan demikian diharapkan partai yang telah memerindah selama dua periode tersebut bisa menjadi penyeimbang bagi pemerintahan nanti.
Walau demikian, menurut SBY keputusan Rapimnas tersebut belumlah final karena masih akan dibicarakan kembali dalam forum Majelis Tinggi. Keputusan pasti akan sikap Partai Demokrat akan dipastikan sebelum tanggal 20 Mei yang merupakan batas akhir pendaftaran capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum.