Membangun Mezbah Rohani dalam Keluarga
Sumber: google

Pelayanan Anak / 15 May 2014

Kalangan Sendiri

Membangun Mezbah Rohani dalam Keluarga

Hevi Teri Official Writer
1379

Mengajar dan Mendidik Anak Sejak Dini

http://www.jawaban.com/assets/uploads/hevi_teri/images/main/140506101808.jpg

Sejarah Alkitab memperlihatkan beberapa orangtua yang gagal mengendalikan anak-anak mereka, yang akhirnya berdampak sangat buruk. Ibu Simson mulanya mandul, tetapi oleh kemurahan Allah, ia melahirkan seorang putra. Secara khusus Allah memberitahu orangtua Simson bahwa anak mereka akan menjadi seorang nazir, yang dikuduskan bagi Allah sejak hari kelahirannya. Dia tidak boleh minum minuman beralkohol dan menyentuh atau makan sesuatu yang haram.

Sewaktu Simson ingin menikahi seorang perempuan kafir, orangtuanya melarang tapi tidak berhasil. Ia bahkan menyembunyikan dari orangtuanya kenyataan bahwa mereka memakan madu yang berasal dari kerangka seekor singa, yang artinya haram. Dengan tidak menanyakan apa yang diperbuatnya di luar rumah, secara tak langsung orangtuanya punya andil atas dosanya (Hak. 13, 14).

Kedua putra Imam Eli adalah orang-orang yang jahat. Ketika Eli mendengar tentang perbuatan seks amoral mereka dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, ia berusaha menasihati mereka:

" Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya ? " (1Sam. 2:23-25)

Tapi rupanya kata-kata Eli tidak berguna. Anak-anaknya tetap melakukan kejahatan.

Para psikolog perkembangan menekankan bahwa pengalaman-pengalaman hidup semasa bayi dan kanak-kanak adalah faktor utama yang membentuk karakter seseorang dan memengaruhi perkembangannya seumur hidup. Demikian juga, Alkitab mengajar kita, " Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya " (Ams. 19:18).

>>>>

by. Gereja Yesus Sejati Indonesia

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami