Kematian Yesus Hapus Segala Bentuk Diskriminasi
Sumber: google

Nasional / 18 April 2014

Kalangan Sendiri

Kematian Yesus Hapus Segala Bentuk Diskriminasi

daniel.tanamal Official Writer
6627

Pendeta Diana Chandra-Messakh yang memimpin khotbah ibadah Jumat Agung, Jumat (18/4) di GMIT Jemaat Kota Kupang mengatakan bahwa peristiwa kematian Yesus, yang diperingati dalam ibadah Jumat Agung, mengandung makna pendamaian Allah dan manusia.

"Karena itu, kita pun harus membangun kembali relasi-relasi yang rusak di antara manusia. Kematian Yesus menghapus segala bentuk diskriminasi dan menjadikan semua manusia sama di mata Tuhan, sebagai orang berdosa yang telah diselamatkan".

Dirinya juga  mengatakan, pesan-pesan simbolik peristiwa kematian Yesus saat disalibkan di Bukit Golgota terdapat pada tanda-tanda alam yang menyertai detik-detik kematian Yesus. Peristiwa pertanda alam pertama saat Yesus menghembuskan nafas terakhirnya adalah kegelapan meliputi seluruh daerah, di mana Yesus disalibkan.

Dahsyatnya penderitaan membuat Yesus berteriak "Eloi-eloi lama sabakhtani?" Yang artinya Allahku-Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?." Teriakan ini memberi pesan kepada manusia, bahwa saat kita mengalami penderitaan yang luar biasa dalam hidup, berteriaklah dan meminta tolonglah hanya kepada Tuhan Allah.

Jangan mencari pertolongan dari sumber-sumber diluar Tuhan. Peristiwa alam kedua adalah tirai bait Allah terbelah menjadi dua. Di dalam bait Allah terdapat dua buah tirai. Tirai pertama memisahkan ruangan kudus tempat Imam Besar yang tidak bisa diakses umat.

Tirai yang kedua memisahkan antara umat keturunan Yahudi dan bukan Yahudi. Saat Yesus menghembuskan nafas terakhir, di bait Allah terjadi perubahan yang tidak biasa, tirai pembatas Imam Besar dan umat, Yahudi dan bukan Yahudi, pun terbuka.

Pesan simbolik dari terbelahnya kedua tirai ini menunjukkan terbukanya tembok-tembok pemisah yang dibangun di antara manusia. Peristiwa kematian Yesus telah menghancurkan semua ego dalam diri manusia, menghancurkan tembok-tembok psikis yang memisahkan relasi kita dengan sesama.

Semua manusia dimata Tuhan adalah orang berdosa yang semuanya sudah diselamatkan tanpa dibeda-bedakan. "Kita harus bersyukur dan menghormati Tuhan Yesus yang sudah menyelamatkan manusia."

 

 

 


Sumber : Suara Pembaruan
Halaman :
1

Ikuti Kami