Dalam mencari Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu, teknologi berperan besar. Radar, sonar, dan satelit ikut berperan. Sayangnya tiap alat punya keterbatasan. Satelit yang tidak real-time, sonar yang memiliki rentang terbatas, sedangkan cuaca menjadi penghambat terbesar radar. Apalagi Samudera Hindia terkenal dengan anginnya yang kencang, gelombang besar, dan badai hebat.
Towed Pinger Locator
Setelah puing-puing pesawat Malaysia Airlines diketahui, maka tantangan berikutnya adalah menemukan reruntuhan di bawah air. Tim pencari harus berpacu dengan waktu untuk menemukan kotak hitam sebab baterai kotak hitam hanya bertahan 30-40 hari. Maka dipakailah Towed Pinger Locator.
Alat ini bisa melacak kotak hitam, bahkan si kotak yang sesungguhnya berwarna orange tersebut berada di kedalaman 20 ribu kaki atau 6000 meter.
AUV
Jika detektor Towed Pinger Locator tak berhasil, maka peneliti bisa menggunakan kendaraan bawah air otomatis (AUV) berbentuk kapal selam untuk memetakan dasar laut. “Anggap saja seperti memotong rumput, dan kembali, dan kembali, dan mengumpulkan data selama 20 jam,” kata Paul Nelson, seorang manajer proyek di Phoenix International kepada CBS This Morning.
ROV
Jika pemetaan bawah laut telah berhasil mengungkap keberadaan MH370, tim akan mengoperasikan kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh (ROV) untuk mengangkut kotak hitam dan bagian pesawat lainnya. "Penggunaan ROV merupakan satu-satunya cara untuk mengangkat benda dari dasar laut, terutama jika kedalaman melebihi batas menyelam yang aman bagi orang," ujar Robert Paddock, teknisi dan pilot ROV di Great Lakes WATER Institute kepada CBS News.
Namun, meskipun menggunakan alat canggih dan sampai pada tahap ROV, tetap dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mencari dan memetakan lokasi pasti jatuhnya pesawat MH370.
Baca juga :
Hindari Hal-Hal Ini Demi Ginjal yang Sehat
Hindari Pertanyaan / Pernyataan Ini Pada Para Jomblo
The Wind Rises, Mimpi Seorang Anak Ciptakan Pesawat
Moto 360, Jam Tangan Pertama yang Terintegrasi Google
Tips Manajemen Desain Interior yang Baik (1/2)
Sumber : tempo.co by lois ho/jawaban.com