Preman Pengkhianat Istri Ingin Jadi Imam yang Baik
Sumber: Jawaban.com

Family / 17 February 2014

Kalangan Sendiri

Preman Pengkhianat Istri Ingin Jadi Imam yang Baik

Lois Official Writer
12749

Tan Lian Ming atau yang lebih dikenal dengan nama Kiming adalah seorang pria yang disegani oleh banyak orang. Tabiatnya yang kasar dan semaunya, membuatnya dikenal sebagai jagoan di daerahnya. Apa yang melatarbelakangi tingkah laku Kiming yang sadis ini? Kiming pun kemudian mengisahkan bagaimana perlakuan ayahnya pada waktu dia kecil. “Saya dilahirkan dari keluarga yang keras. Lihat orangtua itu seperti macan. Pukulan, tendangan, jambakan udah ga aneh bagi saya. Lama-lama saya timbul sakit. Akhirnya saya mengutuki agar ayah mati secepatnya.”

Tak dapat melepaskan amarahnya kepada sang ayah, Kiming mencari pelampiasan di luar. Dengan ilmu bela diri yang dimilikinya membentuknya menjadi pribadi yang keras dan suka berkelahi. Dari tindakan kasarnya terhadap orang lain, Kiming pun mendapat banyak masalah. Hingga pada suatu hari, ketika Kiming harus menerima ganjaran dari perilakunya saat seseorang yang disakitinya melancarkan aksi balas dendam. Saat itulah Kiming merasakan kematian yang sangat dekat lantaran mendapat serangan pukulan disertai dengan tusukan senjata tajam dibagian tubuhnya.

Saat itu, maut memang belum mau menjemput Kiming. Dia akhirnya sembuh meskipun tidak dapat membalas perbuatan orang tersebut. Namun, dia tetap tidak berubah. Tidak cukup hanya ilmu bela diri yang dipelajarinya dari masa mudanya, Kiming pun mulai merambah ke ilmu-ilmu gaib. Dia sering melakukan meditasi di makam keramat agar mendapatkan kepopuleran dan kebal senjata. Ada suatu kejadian ketika Kiming tiba-tiba dibacok dari belakang, orang tersebut malah mental. Tentu saja itu suatu kebanggaan dalam diri Kiming.

Beberapa tahun kemudian, Kiming menikah dengan wanita yang dicintainya. Namun tabiat lamanya masih tetap tidak berubah. Kiming malah semakin menjadi-jadi. Kiming yang selalu pulang dalam keadaan mabuk, ketika dinasihati istrinya malah marah-marah dan suka melakukan kekerasan terhadap istrinya. Kiming seakan mati rasa, bahkan pada saat anaknya sakit. Kiming tidak peduli dan tidak punya belas kasihan sama sekali. Dia membiarkan istrinya mengurus anak mereka sendirian. Hingga akhirnya, kehidupan rumah tangga sudah tak lagi dapat dipertahankan lantaran sitrinya yang sudah tak lagi sanggup hidup dengan Kiming.

Niat sang istri semakin kuat untuk bercerai, namun tanpa disangka di saat itu pula Kiming mulai memikirkan tentang anak-anak mereka. Demi anak-anak mereka, akhirnya Kiming berjuang mempertahankan istrinya Cici dan membatalkan untuk bercerai. Hingga di suatu hari, ada teman Kiming yang mengajaknya ke sebuah seminar. Dalam seminar itu, ada kata-kata dari si pembicara yang menyentuh hati nurani Kiming. “Bagaimana, fungsi seorang imam, jikalau dia tidak bisa mengimami di keluarganya, apa jadinya, mau jadi apa anaknya?”

Di situ, Kiming merasa sangat berdosa. Apa yang dia lakukan dia sadar itu salah. Pada waktu itu dia mengatakan, “Tuhan, ampuni saya Tuhan. Saya tidak bisa menjadi imam yang baik selama ini.” Di situ Kiming merasakan ada sesuatu kekuatan, ada pencerahan, dan ada pengharapan. Sepulangnya dari seminar itu, sesuatu yang luar biasa terjadi dalam keluarga Kiming. “Sepulangnya saya dari seminar itu, saya minta maaf kepada istri saya. Karena kasih Tuhan saya bisa memampukan saya untuk melakukan hal seperti itu, kalau bukan karena Tuhan, saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu.”

Saat itu pemulihan terjadi ditengah keluarganya. Hingga pada akhirnya, Kiming melepaskan pengampunana kepada sang ayah dan malahan membakar jimat-jimatnya. Namun saat itu, Kiming masih juga belum sepenuhnya melepaskan kehidupan lamanya kepada Tuhan. Akibat bujukan teman-teman, Kiming pun kembali menikmati minuman keras, mabuk-mabukan dan berkelahi. Namun penyesalan kembali tumbuh dihatinya. Dengan dukungan istri dan teman-temannya, ia dimampukan untuk meninggalkan sisa kehidupan masa lalunya. Proses itu dilaluinya hingga sembuh dari luka fisik dan luka batin. Sekarang dia hidup damai bersama keluarganya dan menjadi suami yang bertanggung jawab dan penuh kasih.

“Apa yang saya saksikan saat ini menjadi istilahnya satu contoh, agar orang-orang tidak melakukan hal-hal seperti yang saya lakukan dulu.  bisa lakukan hal ini karena Yesus, sumbernya itu Yesus yang bisa mengubah hidup saya. 


Sumber Kesaksian : Tan Lian Ming “Kiming” dan Cici


Baca Juga Artikel Lainnya:

Kisah Nyata Cinta Sejati yang Diterpa Cobaan

Jefry Tambayong, Dulu Mafia Sekarang Perangi Narkoba

Tedjo Purnomo: Hartaku Ludes Dalam Sekejap

Niko, Panglima Kegelapan Yang Takluk Pada Yesus

Sumber : V140116141548
Halaman :
1

Ikuti Kami